Banner Bawah

Hindu Pemberi Solusi dan Menjadi Teladan Bukan Menjadi Sumber Masalah

Artaya - atnews

2019-10-29
Bagikan :
Dokumentasi dari - Hindu Pemberi Solusi dan Menjadi Teladan Bukan Menjadi Sumber Masalah
Slider 1

Denpasar, 29/10 (Atnews) - Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali Nyoman Lastra S.Pd., M.Ag. mengharapkan umat Hindu dapat merajut kerukunan dan toleransi baik di dlm umat maupun antar umat beragama, sebab Hindu tetap menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memberi solusi dan menjadi teladan bukan menjadi sumber masalah.
Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Bali dan Kepala Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) mendukung dan mengapresiasi Gita Jayanti Nasional (GJN) V Tahun 2019 
Dengan mengusung tema “Melalui Nilai-nilai Bhagavad Gita yang Universal, Kita Bangun SDM Unggul bagi Indonesia Maju”. 
Kegiatan itu untuk memperingati Hari pewahyuan Bhagavad-gita dikenal sebagai Gita Jayanti pada hari Penanggal ke-11 (Ekadasi) pada bulan Margasirsa (November-Desember) tepatnya hari Minggu, 8 Desember 2019.
“Gita jayanti ini dapat menjangkau masyarakat secara luas, tidak hanya di Denpasar atau Bali saja, tapi juga secara nasional,” kata Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Bali Anak Agung Gede Griya di Denpasar, Selasa (29/10).
Hal itu disampaikan ketika menerima audensi Panitia GJN V 2019  yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan ISKCON Ketut Suyadnya, SH, Ketua Umum Perkumpulan ISKCON I Wayan SUbagio, SH, Wakil Ketua Perkumpulan ISKCON Made Patra, Penasehat Panitia Gita Jayanti Nasional 2019 Drg. Puspaninghyun, Ketua Departemen Pemuda ISKCON Made Ragesa Govinda, Ketua Panitia GJN 2019 Mahadri D,  M. farm, Apt.
Ia juga mengharapkan pelaksanaan pembacaan Bhagavad Gita dapat dilakukan di berbagai tempat.
Termasuk di pura-pura yang sangat kondusif untuk pembacaan dan pembelajaran Bhagavad Gita.
Mengingat Bhagavad Gita sebagai salah satu bagian dari kitab suci Veda yang paling banyak dibaca dan dimiliki, baik oleh umat Hindu maupun para penggemar filsafat adalah Bhagavad-gita. 
Bhagavad-gita juga dikenal sebagai Gitopanishad, yang merupakan esensi dari ilmu pengetahuan Veda dan juga salah satu Upanishad paling penting dalam literatur Veda. Bhagavad-gita merupakan Kitab yang menceritakan Sri Krishna memberikan wejangan kepada Arjuna yang ketika itu sedang memimpin perang Kuruksetra.
Para tokoh dunia yang membaca Bhagavad-gita di antaranya Albert Einstein, J. Robert Oppenheimer, Mahatma Gandhi, Henry David Thoreau, Albert Schweitzer, Hermann Hesse, Swami Vivekananda, Swami Prabhupada, serta masih banyak tokoh besar lainnya. 
Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, juga sering sekali membaca dan mendalami Bhagavad-gita. 
Baginya, Bhagavad-gita bukanlah sebagai sebuah kitab suci bagi umat Hindu saja, namun secara pribadi beliau juga menjadikannya sebagai pegangan hidup untuk tetap selalu berada dalam kebaikan dan kedamaian.
Penyabdaan Bhagavad-gita ini merupakan momen yang sangat penting bagi umat Hindu di dunia karena Bhagavad-gita merupakan sabda kesimpulan dan juga ringkasan dari jutaan sloka- sloka Veda. 
Sementara itu, Ka Kanwil Kemenag Provinsi Bali Nyoman Lastra S.Pd., M.Ag. pada kesempatan ini mengatakan, acara itu juga selaras dengan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Hindu yaitu “Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajara agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari”.
Serta visi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yaitu “Terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan bahagia bersumber dari pustaka suci Veda”, Perkumpulan ISKCON secara terus- menerus menyosialisasikan pustaka suci Bhagavad-gita kepada masyarakat luas. 
Sebagai Pancama Veda, Bhagavad-gita saat ini tidak hanya dipandang sebagai pustaka suci umat Hindu, namun juga sebagai buku pedoman tentang kehidupan dan filsafat bagi banyak orang.
Guna merayakan hari disabdakannya Bhagavad-gita ke dunia ini pada perayaan Gita Jayanti, Perkumpulan ISKCON di Indonesia membentuk kepanitiaan yang dinaungi oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali dan World Hindu Parisad. Kepanitiaan tersebut nantinya akan bekerja sama dengan berbagai organisasi Hindu di Indonesia (seperti WHDI, Prajaniti, ICHI, KMHDI, PERADAH) serta kampus-kampus berbasis Hindu atau Unit Kemahasiswaan Hindu di berbagai perguruan tinggi di Bali. (ART/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Gerakan Desa Damai

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi