Badung, 2/11 (Atnews). Permintaan bunga jepun kering oleh pasar mancanegara (Taiwan) sampai saat ini tidak terbatas jumlahnya. Namun akibat harganya yang terlalu murah, Rp 10.000/kg membuat masyarakat malas untuk mengumpulkannya. Begitu juga para pengepul makin berkurang.
Pengepul bunga jepun kering I Made Suardika asal Banjar Sangiyang Desa Kekeran Mengwi Badung di rumahnya Sabtu (2/11), mengatakan, sekitar satu tahun lalu harga bunga jepun kering mencapai Rp 100 ribu/kg bahkan pernah Rp 150 ribu/kg.
"Saya tidak tahu penyebab turunnya harga terlalu tajam, yang membuat masyarakat Bali malas mengumpulkannya begitu pula pengepul," ucap Suardika yang sudah 8 tahun lebih menekuni usaha perdagangan bunga jepun kering.
Dikatakan, sebelum harganya merosot ia dapat membeli dari masyarakat 500 kg/hari. Akan tetapi semenjak nilai jualnya murah yang 500 kg baru bisa dikumpulkannya satu minggu. Kondisi ini membuat juga omzetnya menjadi merosot tajam.
"Ketika nilainya tinggi, omzet saya mencapai Rp 60 juta/bulan. Saat ini, Rp 6 juta saja sudah besar," ujar Suardika sambil menambahkan, bunga jepun kering banyak diperdagangkan ke Taiwan. Mata dagangan ini diolah menjadi bahan lulur , minyak atsiri, campuran minuman dan lainnya. (Mur/atm).