Banner Bawah

Seniman Bangli Keluhkan Belum Dibayar Anggaran Pementasan PKB Tahun 2019

Atmadja - atnews

2019-11-08
Bagikan :
Dokumentasi dari - Seniman Bangli Keluhkan Belum Dibayar Anggaran Pementasan PKB Tahun 2019
Slider 1

Bangli, 7/11 (Atnews) -- Belum dibayarnya anggaran pementasan di Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXXI/2019 hingga November ini, dikeluhkan Seniman di Kabupaten Bangli. Padahal kegiatan tersebut sudah berlangsung Juli lalu. Akibatnya untuk menalangi anggaran PKB tersebut, seniman di Bangli sampai harus menjual mobil yang dimiliki untuk diberikan ke anak-anak peserta PKB.
Hal tersebut disampaikan Pemilik Sanggar Belog Ajum, IB Putu Gangga Prawita  saat dikonfirmasi Kamis (7/11).Sanggarnya oleh Pemerintah Kabupaten Bangli turut dilibatkan dalam pesta kesenian tahunan tersebut untuk mewakili Bangli. 
Dikatakan Gus Malong sapaan akrabnya, sanggar miliknya dipilih sebagai duta Bangli dalam pementasan Parade Lagu Pop Bali yang pentas di Taman Budaya Arta Center, 10 Juli lalu. Untuk kegiatan tersebut dari perencanaan awal, pihaknya mendapat anggaran Rp 75 juta. 
“Sudah diberikan baru 40 persen dari total anggaran. Diberikannya setelah berangkat ke PKB Juli lalu. Sedangkan sisanya sampai sekarang (November-red) belum dibayar,” ungkapnya 
Lebih lanjut disampaikan, sebagai gantinya, ia harus merelakan satu mobil yang dimilikinya dijual. Hasilnya itulah yang dipergunakan untuk menalangi. 
“Kalau tidak begitu, dari mana saya dapat uang untuk diberikan ke anak-anak (peserta PKB). Kan kasihan sudah lelah fisik, waktu, tidak ada  perhatian,”keluhnya. 
Kekecewaan dia kian bertambah, sebab selain pembayaran yang nunggak, selama latihan kala itu tak satu pun pejabat pemerintah yang menengok atau melihat untuk memberikan semangat pada mereka yang notabene menjadi duta Bangli. 
“Ajang PKB ini kan acara tahunan, kok bisa tidak ada anggaran. Kalau isidentil mungkin masih dimaklumi dan kalau seperti ini yang sudah rutin dilaksanakan berikanlah kepastian ” tegasnya.
Pihaknya juga menyebut pemerintah  dibawah kendali oleh orang-orang yang intelektual, cerdas dan terpilih. Namun untuk mengurus masalah PKB yang berlangsung rutin setiap tahunnya saja tak becus. “Kami para seniman kan membawa misi yang mulia di ajang tersebut, tapi perlakuan seperti ini. Kenapa masalah penganggaran saja sampai tersendat. Sudah lelah fisik, mentas, berisi norok pula,” kesal Gung Malong
Ditanya kapan dijanjikan akan dilunasi? Gus Malong menegaskan sampai detik ini pihaknya tidak ada dijanjikan apa-apa  dari Pemkab Bangli atau OPD terkait. “Tidak ada kejelasan, dulu katanya ada grup di Whatsapp, tapi saya tidak diikutkan di grup itu. Kalau ikut mungkin bisa saya komunikasikan di sana. Atas alasan ini pula, pihaknya memilih menyampaikan keluhannya tersebut di salah satu media daring (Facebook) pada grup Bangkitnya Bangli,” ujarnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kabid Kesenian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli Nyoman Wiradana tak menampik adanya keluhan tersebut. Dia pun sudah menanggapi keluhan itu. Wiradana menerangkan jika penganggaran PKB di Bangli semua bersumber dari dana PHR yang digelontor Denpasar. 
Celakanya tahun 2019 ini, Denpasar malah sama sekali tidak memberikan dana dari PHR tersebut. Hal ini lah dituding sebagai pemicu cekaknya penganggaran di Bangli utamanya di bidang kesenian” ujarnya. 
Sebut Wiradana, untuk PKB 2019 ini, anggaran yang diplot untuk kegiatan PKB mencapai Rp 1,7 miliar. Kendati demikian, pihaknya mengklaim hanya beberapa saja yang belum terbayar. “Sebagian besar sudah kami bayarkan, di ambil dari anggaran lain. Memang ada beberapa yang belum dibayar lunas,” jelasnya.
 Beberapa pementasan yang belum dibayar lunas yaitu parade gong kebyar wanita, lomba topeng, pawai saat pembukaan, dalang cilik, dan lomba nulis aksara Bali (Nyastra). “Mudah-mudahan minggu depan ini sudah bisa kami lunasi. Karena kami sudah ajukan di anggaran perubahan, tinggal menunggu verifikasi dari Gubernur,” ucapnya.
Disinggung terkait timbulnya keengganan para seniman untuk tampil lagi di ajang yang sama karena ngadatnya pembayaran honor seniman, Wiradana meyakini ada kekhawatiran tersebut. Namun pihaknya tak bisa berbuat banyak karena kondisi keuangan Bangli memang sedang terpuruk. 
“Ya mau bagaimana lagi, sistemnya seperti ini. Kami sudah berupaya sebisa mungkin. Kami juga berharap para seniman bisa mengerti dan memaklumi keadaan Kabupaten Bangli selama ini” harapnya.(Anggi/atm)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : BPBD Bali Cek Pemicu Jebolnya Tembok Sekolah di Bhuana Giri

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi