Denpasar, 11/11 (Atnews) - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) I Gst Bagus Putu Suka Arjawa mengharapkan pergguruan tinggi menjadi menara api.
Upaya dalam memberikan penerangan dan penegasan terhadap norma-norma dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Jangan sampai perguruan tinggi melanggengkan sebuah kekuasaan yang merugikan kepentingan masyarakat,” kata Arjawa di Denpasar, Senin (11/11).
Hal itu juga sempat dijelaskan ketika sebagai narasumber bersama Executive Director of IPD I Ketut Putra Erawan dalam rangka Rembug Terbatas (Retas) Menuju Sukses 2024; Menakar Peran Politik Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) pada hari Jumat (8/11) lalu.
Oleh karena dari 38 nama menteri dan pejabat setingkat menteri tersebut terdapat sembilan nama menteri yang merupakan alumni UGM, Yogyakarta.
Sembilan nama tersebut antara lain Airlangga Hartarto (Menko Bidang Perekonomian), Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan), Terawan Agus Putranto (Menteri Kesehatan), Pratikno (Mensesneg), Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Muhajir Effendy (Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), serta Mohammad Mahfud MD (Menko Polhukam).
Apalagi Presiden Joko Widido maupun Gubernur DKI Anies Baswedan yang juga dari Kagama.
Kalangan intlektual juga berani mengkritisi bukan kritik jalanan.
Sumbangsih itu dalam melakukan pembenahan, begitu juga terhadap pemerintahan banyak birokrasi dari KAGAMA.
Perbaikan itu pula agar datang dari KAGAMA itu sendiri.
Sementara itu, Executive Director of IPD Putra Erawan menegaskan agar ada kebranian gebrakan dalam mewujudkan revolusi mental.
Revolusi mental itu dimaksud agar keluar dari mempertahankan kekuasaan.
Dalam mewujudkan Indonesia maju tidak fokus pada mempertahankan kekuasaan.
Serta dari kampus berani menyuarakan kebenaran apabila ada kebijakan tidak sesuai pro rakyat. (ART/02)