Karangasem, 29/11 (Atnews) - Delegasi forum “Project for Strengthening on Dissaster Healt Management" yang datang dari 10 negara ASEAN dan Jepang mengikuti simulasi penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung di Tanah Ampo, Karangasem. Kamis (29/11).
Kegiatan ini dilaksanakan di Karangasem, mengingat daerah itu menyimpan potensi bencana alam yang sangat besar, seperti kejadian erupsi Gunung Agung sudah beberapa kali terjadi dalam catatan sejarah.
Erupsi dahsyat pernah terjadi pada tahun 1963, kemudian bulan november 2017 terjadi peningkatan aktifitas. Oleh karena itu diperlukan kesiapsiagaan seluruh komponen dalam menghadapi bencana baik itu pemerintah, masyarakat maupun lembaga lainnya.
Kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu disimulasikan secara berkesinambungan sehingga responnya menjadi cepat dan akurat dalam memperkecil dampak kerugian yang terjadi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem,
dr. Ketut Suarjaya, MPPM selaku inspektur upacara pada pembukaan simulasi mitigasi bencana.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, dr. Budi Silvana, MARS pada kesempatan itu memberikan cenderamata kepada Bupati Karangasem yang diwakili oleh Asisten Daerah yakni dr. I Gusti Bagus Putra Pertama, MM.
Usai upacara, para delegasi menuju tenda masing-masing untuk segera melakukan evakuasi penanganan pertolongan pertama pada korban simulasi erupsi Gunung Agung, sebelum nantinya dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Diharapkan kegiatan ini mendorong manajemen pusat dan daerah agar memaksimalkan kesiapan masyarakat, petugas kesehatan, dan relawan saat menghadapi bencana terutama dalam hal menangani bidang kesehatan akibat bencana yang terjadi.
Penanggungjawab kegiatan ini Dr. Budi silvana, MARS mengaku bangga karena semua pihak antusias berpartisipasi mulai dari mempersiapkan hingga selesai dalam kegiatan ini. (Mum/02)