Denpasar, 9/12 (Atnews) - Konsep adat bagi perlindungan hak wanita di Bali harus terus dilakukan dan disosialisasikan secara aktif.
Hal itu penting mengingat berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak saat ini layaknya fenomena gunung es.
Banyak terjadi kasus namun pelaporan dan penanganannya yang masih minim karena banyaknya rasa ketakutan yang menghantui.
Kondisi ini muncul akibat kekurangtahuan terhadap perlindungan, keselamatan perempuan dan anak.
Hal ini terungkap dalam bimbingan teknis pengarusutamaan gender (PUG), pemberdayaan perempuan (PP), dan pengarusutamaan hak anak (PUHA) bagi anggota Forum Puspa Daerah, yang dihadiri Ketua Forkomwil Puspa Provinsi Bali Ny. Tjok. Istri Putri Hariyani Sukawati, di B Hotel Imam Bonjol Denpasar, Senin (9/12).
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Bali Ny. Ayu Aryani mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dalam mencegah isu mengenai kekerasan yang sering dirasakan oleh perempuan dan anak, sehingga dapat mempersedikit kasus yang terjadi di Provinsi Bali.
Melalui bimbingan teknis ini, perempuan dan anak-anak mampu memahami hak-hak hidup yang mereka miliki baik secara hukum maupun secara adat, kata dia.(*/02)