Denpasar, 11/12 (Atnews) - Kepala UPTD Pertanian Terpadu, Dr. I Wayan Sunada, S.P., M.Agb. mengoptimalkan pengelolaan lahan lahan kering di Bali dan NTT dengan cara meningkatkan kesuburan tanah di Denpasar, Rabu (11/12).
Untuk mendapatkan produktivitas tanaman organik lokal khususnya padi hitam dan bawang merah yang mempunyai nama sebagai varietas unggul nasional spesifik, berkualitas eksport dan memproduksi benih berlabel dan bersertifikasi organik melalui aplikasi POC Bio-Inokulum Plus.
Penelitian itu dilaksanakan dalam rangka mengikuti Insentif Riset Sistem Nasional (Insinas) Riset Kemitraan dengan fokus bidang riset pangan - pertanian.
Dengan judul yang diangkat dalam pengajuan proposal ini adalah Intensifikasi Lahan Sub Optimal melalui Pengembangan Pupuk Organik Cair Bio-Inokulum Plus dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Lokal Berkualitas Ekspor di Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Tim pengusul dari pengajuan proposal ini ada 6 orang yakni, Dr. I Wayan Sunada, SP., M.Agb. sebagai Ketua peneliti, dan anggota peneliti lainnya adalah Ir. Eko H. Agustin Juwaningsih, M.Si., Lena Walunguru, SP., M.Si. Ir. I Made Buda, M.P., I Made Londra, S.Pt., M.P., Chatlynbi T. Br. Pandjaitan, SP., M.Sc.
Riset pengembangan teknologi yang rencananya akan dikembangkan untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Pemaparan Proposal Insinas 2020 sebanyak 68 peserta yang akan bersaing untuk mendapatkan bantuan insentif penelitian senilai Rp. 1,650 Milyar di Banten, Senin (9/11) lalu.
Kegiatan itu yang diselenggarakan Kemenristek-BRIN yang memberikan dukungan untuk penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) melalui instrumen kebijakan pendanaan riset seperti Program Insinas, Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) pada Direktorat Pengembangan Teknologi Industri.
Penguatan SINas telah menjadi kebijakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.
Kegiatan penelitian ini berawal dari keadaan wilayah Bali dan di NTT mempunyai kesamaan lahan kering, dengan masyarakat petani yang kurang menyadari pentingnya pengelolaan yang baik.
Oleh karena itu, perlu merubah pola pikir untuk pengelolaan lahan dengan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk organik yang baik adalah pupuk yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, serta tersertifikasi berdasarkan standar mutu pupuk. (ART)