Badung (Atnews) - General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Yanus Suprayogi mengakui adanya penurunan penumpang sebesar 2,1 persen dari kondisi rata-rata di Badung, Sabtu (23/2).
Hal itu dipengaruhi oleh kenaikan tiket pesawat yang dilakukan oleh beberapa maskapai belum lama ini.
Meskipun jumlah penumpang domestik mengalami penurunan tetapi masih terbackup dengan kedatangan wisatawan asing.
"Jika dibandingkan dengan Bandara yang lain, Badara Ngurah Rai masih terbackup dengan kedatangan wisatawan asing," ujarnya.
Justru kedatangan internasional naik sebesar 3,5 persen.
Semetara memasuki usia 55 tahun tepat diinjak, PT. Angkasa Pura I (Persero) memperbaharui visinya menjadi lebih progresif, dari sebelumnya yang berbunyi “Menjadi Salah Satu dari Sepuluh Perusahaan Pengelola Bandar Udara Terbaik di Asia”, menjadi “Menjadi Penghubung Dunia yang Lebih dari Sekedar Operator Bandar Udara dengan Keunggulan Layanan yang Menampilkan Keramahtamahan Khas Indonesia.”
Visi baru ini tentu diikuti misi baru pula, di mana dalam misi barunya, PT. Angkasa Pura I (Persero) berniat memberikan layanan global baik dalam standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terbaik; meningkatkan nilai pemangku kepentingan; menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi; meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi; memberikan kinerja pelayanan bandar udara yang prima dalam memenuhi harapan _stakeholder_ melalui pengelolaan sumber daya manusia; serta memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan. Keenam misi baru tersebut menjadi tujuan bagi perusahaan untuk dapat dicapai ke depannya.
Sesuai dengan salah satu misinya, ”Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi”, di tahun 2018 lalu kinerja PT. Angkasa Pura I (Persero) mengalami pertumbuhan yang sangat positif.
Dari sisi trafik, PT Angkasa Pura I (Persero) telah melayani 96,5 juta penumpang di 13 Bandar Udara, tumbuh 7,6% jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan 89,7 juta penumpang.
Secara khusus, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali mengalami peningkatan pelayanan penumpang yang sangat signifikan, yaitu sebesar 13% dibanding tahun 2017.
Selama 2018 lalu, sejumlah 23,7 juta penumpang telah terlayani, termasuk di dalamnya sejumlah 6 juta wisatawan manca negara yang datang selama tahun lalu.
“Di tahun 2019 ini, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai memiliki target 24,7 juta penumpang. Dengan target ini, maka Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan mengkontribusikan 24,4% dari target seluruh Bandar Udara di Indonesia yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero),” papar Yanus.
“Terkait figur target 24,7 juta penumpang pada tahun 2019, hal ini merupakan puncak dari kapasitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai pada skala nyaman.
Untuk itu, pada tahun ini kita sedang dan telah melakukan kajian awal untuk pengembangan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai baik pada sisi terminal, “runway”, “taxiway”, apron, dan sisi darat dalam pemenuhan “masterplan” yang telah ditetapkan untuk mencapai kapasitas hingga 37,6 juta penumpang pada tahun 2023,” tutupnya. (GUS/ART)