Badung, (Atnews)-Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis,(14/3) di Nusa Dua, Badung, membuka pertemuan International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kamis (14/3)
Pertemuan tersebut Tentu akan memberikan banyak manfaat yang baik, manfaat dari perubahan-perubahan tersebut, jadi belajar dari pengalaman yang berhasil maupun yang gagal. Atau dengan kata lain, agar mendapat manfaat secara bersama-sama.
Wapres mengatakan, dalam pertemuan tersebut dapat saling belajar satu negara dan daerah lainnya. Terutama dari pengalaman yang berhasil, dan menghindari pengalaman-pengalaman yang kurang berhasil atau gagal.
"Dari pengalaman yang muncul dalam pertemuan itu hendaknya mampu mengwujudkan sistem yang terbaik. Apalagi ditambah, pengalaman-pengalaman akademisi yang tentu banyak memiliki suatu pembelajaran dan pengalam yang baik.
Dilanjukan, dengan masing-masing negara atau daerah memiliki cara-caranya yang telah berhasil, dapat dijadikan pembelajaran bagi pihak-pihak lain guna menjadi sitem yang teruji.
Wapres dalam kesempatan ini berpesan, jika kita tidak berubah maka perubahan tersebut akan menggeser kita. Terutama dalam persaingan, satu dengan yang lainnya.
"Jika saat ini masih ada daerah misalnya, mengunakan sistem lama, lambat serta berbiaya mahal. Maka dipastikan bisnis akan meningalkan daerah tersebut," ucapnya.
Jusuf Kalla menambahkan, jika suatu negara menjalakan birokrasi yang lambat ditambah korup. Tentu akan sama, investasi akan keluar dari negara tersebut. (Gus/ika)