Sukawsti, 20/3 (Atnews) - Masyarakat Desa Adat Sema Kecamatan Payangan melaksanakan Melasti dalam rangkaian Menyambut tahun baru saka 1941, ke pantai Masceti Sukawati Gianyar.
Ribuan warga desa Adat Sema melakukan prosesi ini dengan mengusung pratime Pura Dalem Agung Payangan serta tapakan Barong Macan, hari Rabu tepat pada purnama Kedasa.
Masyarakat Gianyar umumnya melakukan prosesi melasti pada Purbama Kedasa atau setelah Nyepi, lain halnya di kota Denpasar, Badung dan daerah lainnya melasti dilakukan sebelum Nyepi.
Makna dari melasti atau melis adalah sama hanya waktunya berbeda yakni ada sebelum atau sesudah Nyepi dengan tujuan upacara ini adalah pensucian diri.
Upacara Melasti dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan menyucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut.
Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau, dan laut dianggap sebagai air kehidupan (tirta amerta) maka kegiatan ini juga dilakukan untuk pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura (pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya).
Masyarakat Payangan dalam prosesi melasti ada yang memilih lokasi di pantai dan ada di pegunungan. Jadi masyarakat banjar Sema memilih melasti ke pantai Masceti
Di sana membaur dengan masyarakat desa lainnya karena Blahbatuh juga melakukan hal yang sama ke pantai Masceti, Saba yang lokasinya dipilih dari yang terdekat.
Karena banyaknya prosesi melasti dari berbagai desa adat itu mengakibatkan jalan raya Ida Bagus Mantra Macet. terutama di daerah kawasan pantai Saba.(ika).