Banner Bawah

Pendapat dari Pembaca

Artaya - atnews

2019-03-20
Bagikan :
Dokumentasi dari - Pendapat dari Pembaca
Slider 1

Redaksi Atnews menerima kiriman berupa pemikiran yang menyoroti masalah kekinian dari pembaca setia, sehingga perlu dimuat secara utuh. Ada pun tulisan tersebut adalah sebagai berikut:
Urun rembuk dan tak saling menyalahkan... 
Surat Edaran Eedan karya di Bali tahun 2019 sudah beredar sejak desember di medsos... Mungkin juga sebagian masy. sudah membaca surat edaran tersebut... Namun melihat polemik yg terjadi sampai hari ini ada beberapa point menurut pendapat saya :
1. Surat edaran dimaksud dalam perancangan dan sosialisasi tidak melalui sosialisasi serentak (maaf seperti mengumpulkan seluruh desa adat untk bertemu menteri keuangan tempo hari).
2. Atau sosialisasi oleh pemerintah daerah, PHDI, dan atau manggala karya menggunakan media televisi yg memiliki siaran muatan lokal dengan terus menerus (re-run) tentang kemungkinan "ledakan jenazah" ini beserta penjabaran solusinya
3. Mengingat ada 2 karya besar di Pura Lempung Luhur dan Panca Walikrama Besakih, seyogyanya aturan yg sdh sangat baik, selalu dikordinasikan antara masing2 desa adat dengan Majelis yg sdh ada (MADP, MUDP)...komunikasi 2 arah ini akan mengurangi salah tafisr, multi tafsir dari surat edaran yg sdh cukup komunikatif dan tepat waktu bisa sampai dgn benar ke masyarakat.... 
Mohon diingat, apakah situasi yang sama terjadi jg pada upacara2 sebelumnya? Bila ini sdh menjadi ilmu terapan, kenapa disaat dunia komunikasi terbuka seperti sekarang ini malah terjadi situasi ini? Padahal disisi lain air bah Hoax sampai di tangan semeton tiap hari dengan mudah? 
Mari benahi cara kita melestarikan tatanan tradisi yg sdh diwarisi sejak dahulu bisa berjalan bahkan dgn tunjangan IT, harusnya tradisi " Desa Kala Patra, Desa Mawa Cara berjalan dgn lebih baik...
Saya berkeyakinan, situasi ini terjadi karena kita semua, guru rupaka, guru pengajian lan guru wisesa belum bersinergi dgn baik, sehingga munculnya fenomena ini... 
Kesimpulan akhir pendapat saya... Perkembangan jaman, kecanggihan IT belum dipergunakan dengan baik untk melestarikan tradisi adat warisan leluhur... Ada audio visual youtube, live IG, live FB yg mewartakan secara terus menerus (re-run)  tentang 1 pemahaman atiwa tiwa menghadapi upacara besar... 
Ngiring Mulat Sarira, Dumogi stata Rahayu 🙏🙏🙏😇

Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Putri Koster Melakukan Sinkronisasi HATINYA PKK di Desa Keliki

Terpopuler

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

GTI se-Bali akan Temui Kajati Bali, Harap Masyarakat Sipil dan Aparat Penegak Hukum Menuju Bali Bersih Bebas dari  Korupsi

GTI se-Bali akan Temui Kajati Bali, Harap Masyarakat Sipil dan Aparat Penegak Hukum Menuju Bali Bersih Bebas dari  Korupsi

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Suasta; Pemprov Bali Ragu, Investor 'Duluan Terbang' daripada Pesawat Bandara Bali Utara

Suasta; Pemprov Bali Ragu, Investor 'Duluan Terbang' daripada Pesawat Bandara Bali Utara

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud