Denpasar, 20/3 (Atnews) - Bumi yang kita huni saat ini sudah banyak mengalami kerusakan, diakibatkan oleh aktivitas manusia yang tidak bersahabat dengan alam dan lingkungan selama puluhan tahun.
Salah satu dampak dari aktivitas tersebut ialah meningkatnya suhu rata - rata bumi menyebabkan terjadinya global warming atau pemanasan global.
Beragam kerusakan lingkungan di bumi ini menyebabkan turunnya kualitas lingkungan serta dapat mengakibatkan terjadinya bencana seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, maupun krisis air bersih.
Kerusakan lingkungan secara global disebabkan oleh perbuatan manusia dan akan berdampak pada manusia juga.
Kesadaran masyarakat yang menurun dalam menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Pelestarian lingkungan hidup bukan merupakan tanggung jawab perorangan saja, namun merupakan kesadaran dari semua pihak secara bersama-sama.
Oleh karena itu, sebagai penduduk yang tinggal di Bumi sudah merupakan kewajiban untuk turut menjaga kelestarian lingkungan.
Pada tanggal 24 Februari 2019, Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior mengadakan One Day Eco Camp di Yayasan Eka Chita Pradnyan di Tabanan. Pesertanya terdiri dari anak-anak didik Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
Kami mengadakan Eco Camp dengan tujuan meningkatkan kesadaran generasi Z untuk menjaga lindungan dan Bumi kita.
Kegiatan One Day Eco Camp kali ini diawali dengan Clean Up keliling Desa Sam-saman. Peserta yang mengikuti Eco Camp ini dibagi menjadi 4 kelompok.
Kelompok A, B, C dan D. Berbekal karung bekas, semua peserta diajak untuk mengelilingi Desa Sam-saman melewati jalan setapak, pedesaan yang asri hingga persawahan.
Dibalik pemandangan yang indah para peserta menemukan sampah plastic bungkus makanan yang berserakan, mereka langsung memungutinya dan memasukannya ke karung yang telah di sediakan.
Setelah keliling desa selama hampir 1 jam, para Peserta kembali berkumpul di tempat acara dan selanjutnya adalah Sosialisasi mengenai Lingkungan yang dipaparkan oleh Puteri Permata Dewi.
Semua Peserta sangat antusias untuk menyimak materi yang dibawakan. Mereka silih berganti bertanya dan mempresentasikan pengalaman pribadi mereka mengenai pengurangan penggunaan plastic sekali pakai.
Beberapa dari Peserta One Day Eco Camp yang sudah terbiasa untuk tumbler saat pergi ke Sekolah serta membawa tas belanja dari kain saat belanja ke Pasar.
Kegiatan yang tidak kalah seru selanjutnya adalah Belajar Membuat Ecobrick, pembelajaran kali ini disampaikan oleh Luh Putu Budiarti.
Sebelumnya selama 2 minggu sebelum kegiatan, para peserta sudah mengumpulkan bungkus kemasan plastik dan botol plastic ukuran 600ml sebagai bahan untuk membuat Ecobrick.
Tidak lupa juga, mereka membawa kayu berukuran 45cm untuk menekan bungkus kemasan plastic yang dimasukan ke botol plastic tadi.
Tujuan belajar membuat ecobrick ini untuk memberikan pemahaman kepada seluruh Peserta bahwasanya bungkus plastic kemasan yang sudah tidak digunakan lagi, jangan langsung dibuang begitu saja.
Karena memiliki manfaat yaitu bisa digunakan sebagai bahan dari ecobrick. Kemasan plastic yang bisa digunakan seperti tas kresek dan kemasan cemilan atau minuman. Bungkus kemasan plastic ini harus dalam keadaan bersih ya.
Acara One Day Eco Camp yang diikuti oleh 45 Peserta, diakhiri dengan Games tebak kata yang pertanyaannya seputar lingkungan dan foto bersama.
Seluruh Peserta yang telah mengikuti Eco Camp, kami nobatkan sebagai Eco Warrior (pahlawan lingkungan), yang dimana mereka memiliki misi kedepannya untuk menyebarkan virus peduli lingkungan kepada keluarga dan teman-teman sekitarnya.
Harapan kami kedepannya, akan semakin banyak anak muda yang peduli dengan lingkungan sekitar dan mengambil langkah nyata untuk mengurangi dampak daripada marine debris, perubahan iklim dan tumpukan sampah yang makin menggunung.
Lakukan langkah kecil dan nyata, mulai saat ini juga.
Sayangi Bumi, dimulai dari KITA! (*/ika)