Bangli, 24/3 (Atnews) - Desa Adat Penglipuran terkenal sebagai desa wisata terbaik dan terbersih didunia kini warganya sangat kreatif mengolah potensi kuliner khas Penglipuran, yakni loloh cemcem, loloh kunyit, klepon ubi ungu, loloh teleng dan sebelumnya telah dikembangkan teh bawang berlian dari tahun 2014 dan dikenal baru 2017 lalu. Bawang memiliki khasiat dahsyat dalam pengobatan aneka penyakit. Padahal, tak kurang 43 kasiat diperoleh manusia jika mengkonsumsi bawang berlian.
Menurut salah seorang warga Penglipuran yang sebelumnya menggeluti usaha teh bawang berlian dan kini berinovasi mengembangkan teh daun kelor I Nyoman Suadnya Minggu(24/03/2019) saat ditemui ditempat produksinya menuturkan,saat ini dinegara Barat , daun kelor tengah menjadi perbincangan hangat,pasalnya dari berbagai penelitian yang dilakukan, ditemukan fakta yang begitu mengagumkan dibalik manfaat daun kelor bagi kesehatan .Bahkan ilmuwan Barat sampai menjuluki daun bernama ilmiahnya Moringa oleifera ini sebutan Miracle Tree”jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan tanaman kelor berasal dari negara India sub-Himalaya dan telah lama menjadi salah satu unsur penting dalam pengobatan Ayurweda, sebagai obat untuk lebih dari 300
Penyakit. Menilik lebih jauh kedalan kandungannya, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan fakta yang cukup mencengangkan.Dalam daun kelor ternyata terkandung potassium 3 kali lebih besar dari pisang,vitamin A yang 4 kali dari wortel,vitamin C yang 7 kali dari jeruk dan kadar kalsiumnya 4 kali dari susu dan banyak lagi senyawa antioksidan yang manfaatnya tentu sudah diakui oleh para ilmuwan.Kasiat daun kelor tidak kurang 44 kasiat jika manusia mengkomsumsi daun kelor. Karena kasiatnya hamper sama dengan bawang berlian, maka digabunglah” Jika membuat teh daun kelor sudah ada yang membuat, makanya saya gabungkan dengn bawang berlian yang diberi nama tek Kelba(Kelor -bawang)”ujarnya.
Mengenai proses pembuatannya, Suadnya menjelaskan, hamper sama dengan bawang berlian mula-mula daun kelor dibersihkan hingga steril. kemudian dijemur menggunakan sebuah papan berlapis kain hitam yang juga berfungsi sebagai penutup. Mengapa menggunakan penutup kain? Ujarnya agar khasiatnya dari daun kelor ini tidak menguap. Proses penjemuran hingga benar-benar kering berlangsung selama enam hari jika kondisi cuaca sedang cerah. lain halnya dengan kondisi cuaca saat ini yang memasuki musim penghujan. proses penjemuran membutuhkan waktu hingga 10 hari lamanya.Sambung dia, setelah proses penjemuran berlangsung, digiling, dan kemudian dijemur kembali. “Penjemuran kedua ini tidak memakan waktu lama. hanya sehari saja. Dan setelahnya, daun kelor dioven untuk menghasilkan serbuk. Untuk selanjutnya dikemas dalam bentuk teh,dicampur dengan serbuk bawang berlian” jelasnya.
Kandungan senyawa aktif dalam bawang berlian maupun daun kelor sangat lengkap sehingga sangat wajar khasiatnya banyak. Senyawa ini meliputi alkaloid, steroid, glikosida, flavonoid, fenolik, tanin, dan saponin..Teh Kelba ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan hingga penyakit berbahaya, bahkan mematikan. Misalnya, diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, tuberkulosis, bronkitis, radang rektum, asam urat, radang prostat, ambeien, peluruh lemak, bisul, hepatitis, dan peningkat gairah seksual. Dalam memproduksi belum begitu banyak karena terkendala alat produsi. Kini baru bisa memproduksi 5 sampai sepuluh bungkus perhari kalau cuaca cerah.Untuk kedepannya akan dikembangkan lebih luas lagi."pungkasnya (Anggi/ART)