Bangli 31/3 (Atnews) - Kabupaten Bangli sebagai daerah berhawa sejuk sangat cocot dijadikan berbagai pusat pembibitan tanaman hias.
Salah satu usaha pusat pembibitan tanaman hias, Sari Sekar Nursri Pengelipuran, kewalahan memenuhi banyaknya permintaan bibit tanaman hias.
Wayan Syukur, Pengelola Sari Sekar Nursri Pengelipuran Minggu (31/03 menyebutkan, usaha yang berdiri diatas lahan seluas 40 are ini, menyediakan setidaknya 1500 jenis tanaman hias.
“Tanaman hias yang dihasilkan, dikirim ke pedagang bunga hias di Renon, Denpasar dan Ubud, Gianyar,” katanya, sambil menyebutkan pengiriman baru bisa dilakukan seminggu sekali sebanyak satu mobil pick up.
Persoalan yang dihadapi, lantaran dalam pembibitan memerlukan waktu yang cukup lama berkisar hingga empat bulan agar bibit bisa siap dipasarkan sedangkan permintaan sangat banyak.
Disini kami kewalahan untuk memenuhi permintaan karena dalam produksi tanaman memerlukan waktu yang lama sebelum bisa dipasarkan, jelasnya.
Sari Sekar Nursri Pengelipuran dalam melayani konsumennya mempekerjakan sebanyak 8 orang tenaga harian.
Untuk trend tanaman hias saat ini, kata dia, yang banyak diburu konsumen adalah tanaman hias gantung, seperti tanaman lipstik, petunia, wijaya kusuma, sebrina, hoya dan lain sebagainya.
“Untuk tanaman bunga wijaya kusuma yang biasanya hanya bisa dinikmati mekarnya pada tengah malam, kita juga ada bibitnya yang bunganya mekar pada siang hari,” sebutnya.
Untuk bibit tanaman hias gantung harganya berkisar Rp 25.000 sampai Rp 40.000 tergantung besarnya tanaman. Semakin besar tanaman, tentunya semakin mahal.
Bahkan ada sejumlah tanaman hias yang harganya tembus ratusan ribu per pot. Pihaknya juga menjamin, bahwa dari sisi kualitas tanaman hias yang dihasilkan jauh lebih baik dari pembibitan di Malang, Jatim.
“Kami sebenarnya masih pemula dalam bidang ini dan masih terus belajar. Namun dari sisi kualitas bibit tanaman yang dihasilkan masih lebih baik dari pembibitan di Malang,” ungkapnya.
Disampaikan, untuk media kita menggunakan tanah dan kompos, sehingga dari sisi ketahanan tanaman jauh lebih tahan lama dibandingkan dengan menggunakan sekam.
Pihaknya juga memberikan beberapa tips bagi penghobi tanaman hias dalam merawat tanamannya. Terlebih saat musim penghujan seperti ini, bibit tanaman hias memang cukup rawan terserang penyakit busuk batang. Salah satu upaya perawatan yang mesti diperhatikan kata dia, dengan mengontrol pola penyiraman.
Misalnya, penyiraman dilakukan dua hari sekali. “Selain itu juga pemberian pupuk juga mesti diperhatinkan. Biasanya kami menggunakan pupuk Mutiara, agar tanaman hias lebih rajin berbunga” tegasnya.(Anggi/ika)