Banner Bawah

Terkesan ‘Setengah Hati’ Pembangunan Menara Pandang Suter Kintamani

Artaya - atnews

2019-04-07
Bagikan :
Dokumentasi dari - Terkesan ‘Setengah Hati’ Pembangunan Menara Pandang Suter Kintamani
Slider 1

Bangli, 7/4 (Atnews)--- Proyek penataan pariwisata berupa pembangunan Menara Pandang di ODTW Abang Erawan desa Suter, Kintamani, Bangli terkesan dibangun setengah hati. 
Pasalnya, meski bagian luar bangunan berlantai empat tersebut tampak rampung. Nyatanya saat ditelisik bagian dalamnya, masih berantakan. 
Sesuai pantauan di lokasi, Minggu (07/04), tampak bagian lantai Menara Pandang tersebut hanya dibeton kasar. Pengerjaannya juga terkesan asal-asalan. Akibatnya, bangunan yang menelan anggaran mencapai Rp 808 juta lebih ini kelihatan kumuh.
Proyek ini sebenarnya dimaksudkan untuk menggaet lebih banyak wisatawan, tetapi kenyataannya justru tampak kumuh terutama di bagian dalamnya. 
Material sisa bangunan berupa pasir tampak berserakan mulai dari depan Menara hingga disejumlah lantai dalam bangunan. Kondisi ini diperparah dengan adanya sejumlah titik genangan air dilantai tersebut. 
Tidak hanya itu, sejumlah peralatan kerja seperti gerejag kayu juga masih dibiarkan begitu saja. Bahkan bagian cat tembok yang masih baru justru banyak mulai mengelupas. Padahal bangunan ini baru usai dipelaspas pada awal bulan Februari 2019 bersamaan dengan pemelaspasan tempat peninjoan di obyek wisata Penelokan dan sudah diserahkan ke Badan Pengelola. 
Sesuai papan pengumuman kegiatan proyek, diketahui, pekerjaan pembangunan Menara Pandang dengan nilai kontrak Rp 808.032.050 telah dilakukan mulai tanggal 22 Mei 2018 dengan waktu pelaksanaan 180 hari. 
Dengan kata lain, pada bulan November 2018 lalu, proyek yang dikerjakan oleh rekanan dari CV Jaya Karma dan Konsultan Pengawas CV. Surya Cipta Asta Disain ini semestinya sudah rampung 100 persen.   Hanya saja, dari informasi masyarakat proyek ini diketahui pengerjaannya diperpanjang hingga bulan Desember. Dan lebih ironis lagi, hingga saat ini bagian dalam bangunan justru tidak terkesan rampung dikerjakan. 
Wayan Bagiarta salah seorang warga asal Banjar Bubung, Suter yang sehari-hari sebagai petugas pos Pendakian Abang Erawan mengakui kondisi tersebut. “Waktu pengerjaan Menara Pandang ini memang diperpanjang. Kalau tidak salah pada akhir bulan Desember lalu selesai,” jelasnya. Pasca itu, pihaknya juga mengakui sejatinya Menara Pandang sudah diplaspas dan dibuka untuk umum. “Tapi selama ini, minim ada bule yang masuk. Kalau pun ada, hanya ada satu atau dua orang saja, setelah diarahkan oleh guidenya,”ujarnya.   
Kondisi itu, kemungkinan disebabkan karena bagian dalam bangunan masih sembrawut. Selain pada malam hari, lampu Menara juga telah banyak yang mati. Pihaknya pun berharap, agar pembangunan Menara Pandang yang dimaksudkan untuk lebih banyak menggaet wisatawan agar difinishing kembali agar lebih baik. 
Selain itu, pihaknya juga berharap penataan dilakukan untuk lokasi peninjauan depan Menara Pandang agar juga diperbaiki seperti halnya pembangunan peninjauan di Penelokan. Sebab, selama ini lokasi ini cukup banyak disinggahi wisatawan. “Tamu yang datang ke sini, banyak berharap tempat ini dilengkapi dengan spot-spot poto, seperti anjungan dan sebagainya,” tegasnya. 
Secara terpisah Kabid Bina Objek Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli I Wayan Bona, saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa pembangunan Menara Pandang memang telah tuntas hingga finishing dan sudah dilakukan pemelaspasan. “Menara Pandang kan sudah selesai. Tapi hingga bulan ini masih ada masa pemeliharaan,” ungkapnya. 
Kata dia, Menara Pandang telah selesai pada bulan Desember tahun 2018 dengan masa pemeliharaan selama enam bulan. “Itu sudah kita serahkan ke Badan Pengelola. Tingkat kunjungan sangat ramai. Luar biasa kayak Bedugul itu, banyak wisatawan ke sana,” klaimnya. 
Lantas tindak lanjut dari pembangunan tersebut, disampaikan, bahwa anggaran yang dipergunakan bersumber dari Pusat. 
“Sementara pembangunan itu saja dulu. Itu anggaran dari dana pusat,” ungkapnya. Oleh karena itu, disebutkan, kemungkinan untuk pemasangan keramik untuk lantai tahun 2019 sementara belum dilakukan karena masih dalam masa pemeliharaan dan bila dilakukan mesti mengusulkan anggaran APBD Bangli. Lebih lanjut, pihaknya juga mengklaim bahwa anggaran sebesar 808 juta lebih tersebut telah sesuai desain dan RAB. 
“Sementara memang seperti itulah dulu. Itu sudah sesuai desain dan RAB-nya. Kedepan, mungkin bisa kita usulkan lagi,” jelasnya. Lebih lanjut terkait material pasir yang masih dibiarkan berserakan, disebutkan, bahwa pasir-pasir tersebut rencananya akan diminta oleh masyarakat. “Cuma mungkin belum diambil oleh masyarakat,” pungkasnya.(Anggi/ika)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : BPR Kanti Luncurkan Kredit Berbunga Tiga Persen Per Tahun

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi