Bangli 12/4 (Atnews) -- The international community service (ICS) komunitas yang bergerak dibidang pengabdian/pelayanan masyarakat internasional, telah melakukan riset teknologi pertanian baru serta pelestarian air danau batur yang telah tercemar.
Sebagai bentuk pengabdiannya dilaksanakan diskusi yang dihadiri oleh 7 Negara diantaranya Indonesia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Malaysia, dan Rusia diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, di wantilan Pura Jati Batur Kintamani dengan tema The Lake Batur Problems And The Future Solutions.
Menurut kedatangan ICS yang di pimpin Dekan Fakultas Pertanian Unud Prof.Dr.Ir. I Nyoman Rai,M.S mengatakan, berawal dari Fakultas Universitas Udayana yang berkolaburasi dengan Ilmu Tanah Soil Science Fakulty Lomonosov Moscow State Universityyang dihadiri Dr Nataliya Shcegolkova. Tujuan awalnya menemukan teknologi pertanian baru yang bisa diaplikasikan secara langsung ke masyarakat melalui riset bersama antara Fakultas Teknik Pertanian Udayana dengan Moscow state university.
Melihat visi Gubernur Bali sekarang yang salah satunya adalah pelestarian lingkungan ,air dan danau, maka saat melihat kondisi riil dilapangan yang sudah terjadi semacam polusi luar biasa dikarnakan praktek praktek pertanian diseputaran danau Batur menggunakan vestisida dan pupuk kimia yang berlebihan , ditambah adanya kegiatan perikanan jarring apung , termasuk juga bagaimana terjadinya erosi dan lain sebagainya.
Melihat kondisi seperti itu kita yang tergabung dalam ICS ini bersepakat, mengajukan proposal lagi ke pihak Asian join projek untuk mendapatkan pendanaan riset, namun yang utama perlunya pemahaman dan kesadaran masyarakat betapa pentingnya melestarikan danau dan lingkungannya.
“Kita tidak ingin hasil riset menjadi sia sia” terpenting dari pertemuan ini, kita ingin menggali informasi dari masyarakat termasuk Bupati dan sekda selaku pengelola , intinya keikutsertaan kita dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemerintah dan dari riset potret masyarakat, tim kita bisa membuat perencanaan yang lebih bagus untuk ikut memberikan kontribusi sekecil apapun untuk mengatasi kendala yang ada.” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Dr Nataliya Shcegolkova dari Moscow state university meminta hasil kajian yang telah dilakukan oleh Pemda bersama Universitas Udayana untuk dipelajari dan akan dilakukan riset ulang agar nantinya apa permasalahan yang terjadi bisa diatasi.
Sementara itu Sekda Giri Putra yang juga Ketua Pokja dan sekaligus GM Batur Unesco Global Geopark atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Bangli menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya pada institusi akademik Unud yang hadir dalam hal ini Fakultas pertanian yang menggandeng para pakar dari berbagai negara untuk pengabdian kepada masyarakat internasional.
”Kami yakin, pengabdian para pakar yang hadir pada kesempatan itu dapat memberi dampak yang positif dari hasil study dan kajiannya, sehingga bisa memberikan kontribusi khususnya Danau Batur agar bisa diselamatkan dari situasi sulit yang dihadapi kedepan” katanya
Lanjut disampaikan , sebab Danau Batur ini bagian dari pada Global Unesco Geopark yang sudah tervalidasi. Giri Putra sangat berharap ini menjadi poin yang penting dalam melakukan revalidasi ditahun 2020, karena didalam geopark itu sendiri, terkandung didalamnya ada konservasi, ada pemberdayaan dan juga ada edukasi, dan salah satu yang diharapkan adalah hal yang seperti ini. Dan ini merupakan jalan yang baik untuk mempertahankan tujuan dari Unesco.” harapnya. (Anggi)