Banner Bawah

Politisasi Simbol Upakara, Kerancuan dalam Prilaku Berpolitik

Admin - atnews

2023-07-10
Bagikan :
Dokumentasi dari - Politisasi Simbol Upakara, Kerancuan dalam Prilaku Berpolitik
Slider 1

Oleh Jro Gde Sudibya 
Diberitakan di medsos, upakara ngenteg linggih di sebuah desa di Bali,  dipenuhi dengan atribut partai, sehingga menimbulkan persepsi penyelenggaran upakara keagamaan "berbaur" dengan kampanye politik. 

Padahal masa kampanye belum dimulai. Terjadi kerancuan dalam prilaku berpolitik, kesannya terjadi "campur baur" antara upakara yang semestinya disucikan dengan kampanye  politik terselubung.

Penggunaan simbol SARA jangankan dalam penyelenggaraan upacara keagamaan, menggunakannya dalam kompetisi politik kekuasaan adalah sebuah kemunduran politik kebangsaan, sangat berbahaya dalam pengelolaan kehidupan bersama bangsa dan bahkan masa depan bangsa. 

Dapat diberikan beberapa alasan dalam konteks ini, pertama, berdasarkan pengalaman Pilkada DKI beberapa tahun lalu, masyarakat mengalami polarisasi sosial yang tajam, karena prasangka, hoax, ujaran kebencian yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua, merujuk pemikiran Bapak - Ibu Pendiri Bangsa dan kemudian tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuhnya, identitas SARA, bukanlah untuk dipertentangkan, apalagi.dijadikan alat untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan. 

Sejarah agama - agama  dan sejarah Tuhan membuktikan, jika simbol SARA dipergunakan sebagai alat perebutan kekuasaan, masyarakat, negara bangsa dengan mudah terjebak pada konflik dan bahkan perang berkepanjangan. Buku Sejarah Tuhan dari Karen Amstrong banyak mengulasnya. 

Ketiga, dalam perspektif pemikiran Soekarno, penggunaan isu SARA, kosa kata mayoritas - minoritas (dalam konteks pemikiran kebangsaan Soekarno), adalah sebuah kemunduran dan bahkan pengkhinatan  terhadap paham kebangsaan Soekarno  yang semestinya  harus terus kita rawat, jaga dan tumbuh kembangkan bersama.

*) Jro Gde Sudibya, anggota MPR RI Utusan Daerah Bali 1999 - 2004, "juru bicara" spiritualisme intelektualitas Sang Putra Fajar.
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Kerajinan Ketak Desa Darmaji, Diekspor Sampai ke Negeri Tetangga

Terpopuler

NYEPI, Keheningan dan Sanatana Dharma

NYEPI, Keheningan dan Sanatana Dharma

Mustahil Bantuan Rp 2 Juta per KK Badung Bisa Dieksekusi

Mustahil Bantuan Rp 2 Juta per KK Badung Bisa Dieksekusi

Gelombang 2A, Daftar Segera ITB STIKOM Bali TA 2025/2026

Gelombang 2A, Daftar Segera ITB STIKOM Bali TA 2025/2026

PHK di PT. Sritex Solo 10,665 Orang, Makna di Balik Berita

PHK di PT. Sritex Solo 10,665 Orang, Makna di Balik Berita

QRIS Canang Sari 1 Rupiah di Pasar Murah

QRIS Canang Sari 1 Rupiah di Pasar Murah

Refleksi Raina Purnama Kesanga, Pembangkitan Nilai - Nilai Kultural Bali dalam Anomali Sosial di Zaman Kali Yuga

Refleksi Raina Purnama Kesanga, Pembangkitan Nilai - Nilai Kultural Bali dalam Anomali Sosial di Zaman Kali Yuga