Banner Bawah

Netral atau Independen?

Admin - atnews

2025-11-06
Bagikan :
Dokumentasi dari - Netral atau Independen?
Ilustrasi (ist/Atnews)

Oleh Wayan Suyadnya

Dalam dunia yang semakin bising oleh opini dan kepentingan, dua kata sering disalahpahami seolah bersaudara kembar: netral dan independen.

Padahal, keduanya lahir dari rahim yang berbeda. Netral adalah air — bening, tak beraroma, tak berwarna, dan tak punya rasa. Ia hanya ada. Ia tak menolak ketika tangan manusia menuangkan pewarna merah ke dalamnya. Seketika ia menjadi merah. Ketika dituangi hitam, ia menjadi hitam. 

Air tak punya sikap, ia hanya mengikuti arah bejana yang menampungnya.

Sementara independen adalah api — ia punya arah, punya panas, punya kehendak. Ia tak bisa dijadikan biru hanya karena kita ingin biru. 

Api membakar sesuai kodratnya, menegaskan keberadaannya dengan prinsip yang tak bisa ditawar: ia menyala karena ada tujuan.

Dalam kehidupan sosial dan politik, paradoks antara netral dan independen sering disamarkan oleh retorika. Orang mengaku “netral” padahal sejatinya tunduk pada arus kuat kepentingan.

Lihatlah media, misalnya. Media sejati tidaklah netral, tapi independen. Karena media bukan air, melainkan api yang menyala untuk menerangi. 

Ia berpihak — bukan pada manusia, bukan pada kelompok, tapi pada nilai: kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.

Ketika negara berperang, media tak mungkin “netral”. Ia berpihak pada negaranya. Tidak ada film perang produksi Amerika yang menggambarkan Amerika kalah. Bahkan dalam imajinasi layar lebar pun, keberpihakan itu menjadi bagian dari jati diri. 

Jangan berharap ada film Hollywood yang mengangkat tragedi Vietnam dengan bendera Amerika di pihak yang kalah. 

Itulah independensi — berpihak pada prinsip dan tujuan, bukan pada kepentingan yang membelokkan arah nurani.

Dalam dunia bisnis, hal yang sama berlaku. Pemilik perusahaan tak boleh netral ketika menentukan siapa yang akan memimpin perusahaannya. Jika ia netral, maka arah perusahaan bisa ditentukan oleh orang lain, bahkan mungkin bertolak belakang dengan tujuan pendirinya.

Bersikap independen berarti memilih dengan kesadaran dan tanggung jawab: siapa yang layak dipercaya untuk membawa kapal menuju pelabuhan yang diinginkan.

Netralitas hanya relevan ketika kita berada di tahap seleksi — ketika semua calon memiliki peluang yang sama dan kita membuka ruang untuk menilai. Tapi setelah keputusan diambil, kita harus independen: berpihak pada arah, pada tujuan, pada prinsip yang kita yakini benar.

Paradoks dunia modern adalah: banyak yang mengaku netral padahal sesungguhnya mereka kehilangan keberanian untuk independen.

Netral seringkali menjadi alasan untuk tidak bersuara, untuk tidak bertanggung jawab, untuk bersembunyi di balik kebisuan yang tampak bijak. 

Sementara independen menuntut keberanian — untuk berpihak, untuk berkata benar, untuk menanggung akibat dari pilihan.

Maka dunia yang sehat tidak butuh orang netral, tapi orang independen.
Karena air yang terus-menerus netral akan mudah diwarnai siapa saja,
tapi api yang independen akan selalu memberi terang,
meski kadang menyakitkan mata yang enggan melihat kebenaran. (*)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Usai Nabrak Pengemudi Truk Galian C Kabur

Terpopuler

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Mobil listrik BEV & PHEV dengan plat hijau, bukan biru

Mobil listrik BEV & PHEV dengan plat hijau, bukan biru