Gubernur Bali Wayan Koster menginginkan dukungan data statistik yang dibuat solid dan akurat sebagai dasar untuk pembangunan semesta berencana di Provinsi Bali.
“Data yang aktual dan up to date sangat penting untuk merumuskan program-program prioritas untuk pembangunan kedepan,” Kata Gubernur saat menerima audensi pejabat Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali di ruang kerjanya, Senin (4/2).
Koster menyampaikan bahwa Bali punya sektor-sektor yang jadi prioritas dalam menyukseskan pembangunan terencana yang mungkin berbeda dengan nasional. “
Untuk itu data-data yang diperlukan juga khusus sebagai dasar untuk mengambil kebijakan,” kata Koster. yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.
Ia menambahkan data solid berbagai sektor di Bali dari hulu sampai hilir akan jadi indikator kesuksesan pembangunan.
Seperti contohnya Gubernur menyebut program untuk sektor pendidikan yakni masa belajar wajib 12 tahun akan lebih mudah dicapai dengan dukungan data yang akurat mengenai daerah-daerah yang membutuhkan sekolah. “ Dengan data yang ada kita tahu pasti dimana perlu dibangun sekolah, kita anggarkan, langsung dieksekusi sehingga wajib belajar 12 tahun bisa lebih cepat tercapai di Bali,” paparnya.
Untuk itu Gubernur mengajak BPS bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan akademisi untuk melaksanakan sensus khusus di Bali agar data yang diperoleh bisa lebih akurat.
Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho pada kesempatan itu mengaku siap men-support kebutuhan data dan statistik Pemerintah Daerah, tentu dengan teknis dan prosedur yang berlaku,.
Pihak BPS dalam kesempatan tersebut juga memberikan data teraktual Bali di berbagai bidang yang disajikan dalam data tahunan dan bulanan. “ Secara garis besar kami katakan kondisi Bali saat ini dalam kondisi baik dimana pertumbuhan ekonomi dalam kondisi baik bahkan diatas nasional dan sebaliknya angka kemiskinan dan pengangguran menurun dan inflasi dalam kondisi terkendali. Kami juga prediksi kedepannya ada kecenderungan angka-angka ini akan mengarah lebih baik lagi di tahun mendatang,” tutup Nugroho. (*)