Oleh I Wayan Artaya
Menginjak Tahun Baru 2022, pandemi Covid-19 belum berakhir, justru muncul kembali varian baru Omicron yang sudah masuk Indonesia.
Update Covid-19 Nasional hingga hari Rabu, 22 Desember terkonfirmasi 179 orang, sehingga menjadi 4.261.072 orang. Sembuh 252 orang, sehingga menjadi 4.112.292 orang. Meninggal 10 orang, totalnya menjadi 144.034 orang.
Sedangkan Provinsi Bali terkonfirmasi 6 orang, sehingga menjadi 114.355 orang, sembuh 2 orang, menjadi 110.234 orang. Meninggal 0 orang, menjadi 4.054 orang.
Dalam mencegah penularan itu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya baik 3T, vaksinasi maupun himbauan penerapan prokes 3M, sedangkan Bali sebagai daerah pariwisata hotel dan restoran disertifikasi CHSE.
Hal itu dalam memastikan penerapan prokes dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk memudahkan pemantauan pergerakan orang.
Secara nasional, Presiden Jokowi mengungkap dalam status pribadinya di facebook tanggal 23 Desember. Dinyatakan, sepekan sebelum akhir tahun, Indonesia telah menyuntikkan sebanyak 263 juta dosis vaksin kepada masyarakat. Dosis satu sudah 73 persen dari target, dosis dua 51 persen, anak-anak usia 6-11 tahun pun sudah mulai menerima vaksinasi.
Pencapaian besar ini bukanlah hasil kerja sendirian. Kerja-kerja penanganan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan hasil gotong royong semua pihak, melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari atas hingga para tenaga kesehatan di puskesmas. Indonesia memiliki lebih 10 ribu puskesmas yang siap melayani masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Dengan kerja besar bergotong-royong itu, kita berupaya memutus rantai penyebaran virus Covid-19, dan menjaga agar tak ada lagi lonjakan kasus terutama seusai masa liburan.
Sementara Pemerintah Bali pun mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali No 20 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Masa Libur Natal dan Tahun Baru. Aturan ini mulai berlaku sejak tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Program pemerintah dalam penanganan Covid-19 pun didukung oleh berbagai elemen masyarakat agar ekonomi segera pulih apalagi Bali yang mengandalkan sektor pariwisata.
Penurunan pertumbuhan ekonomi Bali dampak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun telah dirasakan masyatakat yang kini membutuhkan sektor alternatif dan penguatan sektor pertanian.
Salah satu organisasi aktif dalam memberikan edukasi penerapan prokes yakni Yayasan Bali Tresna Sujati (BTS) Bali. Mereka kelompok relawan yang menyemprotkan Eco-Enzyme di tempat-tempat umum maupun obyek wisata.
Eco-Enzyme tidak mengandung bahan kimia, aman digunakan disinfektan untuk mencegah penularan Covid-19.
Dengan demikian, BTS mendukung penuh agenda Dialog Peta Ekonomi Hijau yang mengusung tema "Indonesia Maju 2045" yang dipandu oleh Pande Dwi Sinar Meheni S.IP yang diselenggarakan oleh Media Online Atnews bersinergi dengan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK).
Dengan menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, SP, Chief Executive Officer (CEO) PT Cau Chocolate Bali Kadek Surya Prasetya Wiguna, Ketua DPD PUTRI Bali I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, Ketua KPRK AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda SH MM MH dan Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha dan Wakil Ketua I Bidang Akademik DR I Gede Putu Yasa.
Pada kesempatan itu hadir Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar Prof Dr Ir Wayan Windia SU yang juga Ketua Dewan Redaksi Atnews, Ketua Umum Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K), Ketua Harian MPB Bagus Ngurah Rai.
Acara ini diselenggarakan oleh Media Online Atnews bersinergi bersama Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) dalam rangkaian "Bangkitkan Ekonomi Bali" yang bertema “Sumbangsih Warga untuk Negeri” selama dua hari, 11-12 Desember 2021 di Kawasan Monumen Perjuangan Bangsal, Dalung Badung.
Sebelum acara dimulai, areal acara Kawasan MPB disemportkan Eco-Enzyme terlebih dahulu. Penyemprotan langsung dipimpin oleh Ketua Yayasan BTS Bali Ani Fanawati yang juga Pendiri AMI.
Selain itu, mereka pun mengajarkan atau mendemokan cara pembuatan Eco-Enzyme. Hal itu dijelaskan oleh Koordinator Rombongan BTS Sad Yuli Prihartati S.Psi. Diharapkan setiap rumah tangga bisa produksi disinfektan alami dari Eco-Enzyme.
BTS pun memiliki lebih dari 400 kantong Eco-Enzyme yang sudah siap dipanen dan dibagikan kepada masyarakat. Secara rutin pihaknya menuangkan cairan di kolam Monumen Bajra Sandi maupun Sungai Tukad Badung.
Disamping disemprotkan Eco-Enzyme, pengujung pameran acara Bangkitkan Ekonomi Bali tetap diwajibkan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak. MPB sudah menyiapkan tempat cuci tangan untuk memudahkan wisatawan mencuci tangan.
Mereka ikut pamerkan produk-produk dari Eco-Enzyme untuk menyelamatkan lingkungan agar sampah tidak menumpuk di TPA.
Pembuatan Eco-Enzyme dengan menggunakan 3M (mudah, murah dan multi manfaat). Dimana bahannya mudah dicari, modalnya murah dan fungsinya beragam.
*) Penulis adalah Wartawan Atnews