Buleleng (Atnews) - Masyarakat Buleleng hingga kini masih bertanya - tanya terkait kepastian pembangunan Bandara di Bali Utara, lebih-lebih rencana mega proyek ini dicoret dari Proyek Strategi Nasional(PSN).
Kepada awak media Kamis(4/8) di rumah jabatan, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng berupaya serius agar pembangunan Bandara Bali Utara terwujud. Dengan mempersiapkan infrastruktur terlebih dahulu.
Bupati yang akrab disapa PAS itu mengatakan meski status Bandara Bali Utara untuk saat ini telah dihapus oleh Pemerintah Pusat dari Proyek Strategis Nasional (PSN), namun menurutnya bukan tidak mungkin pembangunan bandara tetap dilanjutkan sejalan dengan kebutuhan transportasi udara di Provinsi Bali.
Bupati Agus Suradnyana yang mengakhiri masa jabatanya tanggal 27 Agustus ini mengatakan, Pemprov. Bali terus memperjuangkan realisasi bandara yang rencananya dibangun di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak itu melalui rencana pembangunan jalan tol Denpasar – Jembrana yang terhubung langsung dengan Bandara Bali Utara sebagai infrastruktur penunjang akses transportasi darat ke Bandara Bali Utara.
Hal itu menurutnya untuk memberikan bahan pertimbangan kepada pemerintah pusat, bahwa infrastruktur penunjang di Bali telah siap mendukung operasional Bandara Bali Utara.
Penghapusan pembangunan Bandara dari Proyek Strategis Nasional(PSN) tidak perlu diperdebatkan. Gubernur Bali sudah berjuang sekuat tenaga untuk pembangunan bandara ini. Dengan menanamkan pondasi luar biasa melalui jalan tol Denpasar -Jembrana menuju langsung kelokasi bandara yang sudah disiapkan dari tanah Pemprov. Bali.
"Sudah jelas ini, jalan selesai, kita bisa menguatkan argumen ke pemerintah pusat. Bahwa bandara merupakan kebutuhan. Sudah ditunjang dengan infrastruktur yang siap. Begitu nanti jawabannya " ucap Agus Suradnyana Bupati dua periode ini.
Selain itu, tidak luput pemerintah daerah juga memberikan perhatian terhadap pelestarian situs-situs bersejarah yang berada di dekat rencana lokasi pembangunan Bandara Bali Utara. Hal itu tentu saja menjadi perhatian bersama baik Pemkab Buleleng maupun Pemprov Bali.
“Di daerah sana banyak sekali situs-situs budaya, situs-situs yang bersifat religius yang harus dipertahankan bersama,” ujar bupati asal Desa Banyuatis itu.
Terakhir, PAS berharap masyarakat bisa bersabar dan mendukung upaya pemerintah daerah dalam memperjuangkan realisasi bandara Bali Utara demi kemajuan Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali.
Untuk diketahui, Bandara Bali Utara adalah satu dari delapan PSN yang dihapus. Adalah Bendungan Tiro di Aceh, KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Inland Waterways Cikarang-Bekasi Laut (CBL), Kereta Api Puruk Cahu-Batanjung melalui Bangkuang di Kalimantan Timur. (WAN/001)