Gianyar, 27/8 (Atnews) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gianyar Pande Made Purwata membuka “Turnamen Ceki Akbar 55” Alumni SMAN 1 Gianyar Angkatan 91 bertempat di Balai Budaya Gianyar, Sabtu (27/7).
Kegiatan itu diselenggarakan untuk menggemakan ceki sebagai salah satu cabang olahraga. Bahkan sudah masuk dalam Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).
Namun, adanya citra sebagai judi itu kurang tepat dan pasti tidak dijadikan arena judi.
Maka dari itu, pihaknya setuju pernyataan panitia turnamen melakukan diskualifikasi apabila ada peserta ceki yang ketahuan memasang taruhan.
“Untuk itu, kami akan mengusulkan agar ada kejuaraan ceki tingkat kabupaten atau daerah,” kata Pande Made Purwata.
Potensi daerah ini pantas diangkat sekaligus dalam melestarikan tradisi dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
Biasanya ceki dilakukan pada hari raya tertentu atau megebagan (begadang ketika ada kematian).
Sementara itu, Ketua Panitia Turnamen Ceki Akbar 55 Nyoman Ariawan didampingi Alumni SMAN 1 Gianyar Made Arya Amitaba menegaskan peserta turnamen tidak melakukan taruhan.
Upaya itu dalam menepis opini masyarakat yang masih dianggap judi.
Ajang itu juga kedepannya dapat menjadi agenda olahraga yang bergengsi.
Pemilihan turnamen itu untuk memperkuat persahabatan dan kekeluargaan antar alumni sambil bermain ceki.
Pada kesempatan itu, Amitaba yang juga Ketua Umum Alumni SMAN 1 Gianyar akan menggelar Reuni Akbar di Lapangan Banteng Tegal Tugu Gianyar pada tanggal 28 Juli mendatang.
Kegiatan itu bertepatan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 SMAN 1 Gianyar yang akan dimeriahkan stand-stand usaha dan hiburan dari para alumni. (ART/02)