MANGUPURA, 1/5 (Atnews) - . Salah satu jenis ancaman yang acapkali dialamatkan terhadap bandar udara adalah ancaman bom.
Demi terciptanya lingkup bandar udara serta personel yang siaga akan ancaman bom, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, dengan bekerja sama dengan Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, mengadakan simulasi penanganan terhadap ancaman bom atau _bomb threat_, Selasa (30/4).
Simulasi tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas).
Dalam rangkaian acara tersebut, turut pula digelar pameran atau Kolaborasi Simulasi Implementasi 3S 1C. Kegiatan ini merupakan bentuk realisasi dari Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai - Bali dalam implementasi prinsip 3S 1C (Safety, Security, Service dan Compliance).
Acara yang dilaksanakan di area Terminal Domestik ini dibuka oleh sambutan Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa. Mewakili Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Asri menyatakan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan penerbangan. “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Direktorat Jendral Perhubungan Udara selaku otoritas penerbangan sipil nasional dalam mewujudkan keselamatan, keamanan, pelayanan dan kepatuhan dalam penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan,” ucap Asri.
Simulasi tersebut disiarkan dan ditonton secara langsung oleh seluruh undangan yang hadir. Selain latihan penanganan ancaman bom, ditampilkan pula video simulasi penanganan simulasi penanganan penumpang dalam keadaan darurat (sakit dan atau melahirkan), penanganan Tower ATC pada saat terjadi gempa bumi, serta penanganan pembajakan Tower ATC.(dw/ika)