Gianyar 12,6 (Atnews ). Organisasi Pariwisata Dunia atau United Nations World Tourism Organization ( UNWTO ) akan menetapkan desa Ubud sebagai destinasi gastronomi/kuliner standar global.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vita Datau Messakh, di Hotel Vicesa Ubud Rabu (12/6) mengatakan, penetapan ini merupakan tahapan pengembangan produk wisata gastronomi yang sekarang memasuki tahap kunjungan untuk penilaian atas destinasi tersebut.
Vita Datau menjelaskan, Kemenpar mengusulkan Ubud sebagai destinasi gastronomi pada UNWTO tahun 2017 lalu. Mengingat, secara umum, Indonesia memiliki potensi besar dalam keragaman budaya dan melimpahnya aneka bahan pangan lokal yang mendukung terwujudnya destinasi pariwisata kuliner.
Ada tiga tahapan proses untuk menjadikan Ubud sebagai destinasi kuliner Internasional. Pertama dimulai dari pencatatan aset dan atraksi gastronomi untuk memetakan penyiapan industri dan pelaku usaha.
Tahap kedua, masuk ke penilaian UNWTO dengan proses verifikasi dan analisis melalui metode wawancara dengan para pemangku jabatan gastronomi. Seperti pihak hotel, restoran, juru masak, penggagas festival makanan, pemerintah daerah, akademikus, travel agent, serta wisatawan.
Tahap ketiga , penilaian yang dimulai awal Agustus tahun ini selama 8 bulan, jelas Vita Datau.
"Kami mengusahakan agar program ini terealisasi secepatnya, sehingga Ubud menjadi prototipe gastronomi holistik pertama di Indonesia dan dunia, ucap Vita lagi.
Roberta Garibaldi Pimpinan ahli yang ditunjuk UNWTO menjelaskan, destinasi gastronomi yang holistik harus memiliki nilai warisan budaya serta ditunjang kualitas produk lokal atau bahan makanan yang industrinya memiliki progres.
Menurut Roberta, di Ubud, berbagai fasilitas gastronomi cukup mumpuni dan selaras, seperti restoran, warung, kafe, bar yang tetap menonjolkan nilai kearifan lokal. Begitu pula didukung oleh fasilitas lainnya seperti museum, tempat membuat makanan, minuman lokal dll yang menjadi pusat edukasi publik dan riset lembaga gastronomi.
" Kami melihat Festival Ubud, memiliki semua syarat untuk itu," terang Roberta.
Sementara itu, panglingsir Puri Agung Ubud Ida Tjokorda Raka Sukawati mengatakan, perjalanan Ubud hingga dikenal dunia sangatlah panjang. Hal ini tidak terlepas dari kuatnya Ubud dalam menjaga tradisi seni budaya yang melekat dari generasi ke generasi. Ditunjang dengan segala potensi alam, dan kearifan lokalnya, menjadikan Ubud sangat unik di mata wisatawan.
“Tentunya, penetapan sebagai destinasi gastronomi akan semakin menambah daya tarik Ubud, dan semoga ke depannya, potensi kuliner lokal yang Ubud miliki, akan semakin dikenal dunia,” harap Cokorda Raka Sukawati. (Mur/02).