Denpasar, 24/6 (Atnews) – Guna meningkatkan Sradha dan Bhakti sebagai umat Hindu, beragam kegiatan keagamaan turut dilaksanakan, salah satunya Karya Atiwa – Atiwa, Metatah dan Mamukur Masal Griya Gede Manik Uma Jati di Desa Pakraman Kepaon, Pemogan, Densel yang dilaksanakan pada rahina Soma Kliwon Wariga, Senin (24/6). Dalam rangkaian karya Matatah tersebut, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra turut andil nyanggingin para peserta metatah masal yang diikuti oleh 42 peserta ini.
Disela-sela pelaksanaan karya, Walikota Rai Mantra menjelaskan bahwa upacara potong gigi (mepandes) merupakan bagian dari ritual Manusa Yadnya dilakukan ketika seorang anak telah menginjak remaja atau sudah dewasa. Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang menurut ajaran Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh manusia). Dengan telah dilaluinya prosesi ini diharap menjadikan yang bersangkutan lebih dewasa, baik dalam berpikir, berkata maupun dari segi perbuatan.
Sementara Pengrajeg Karya, Ida Pandita Mpu Yogiswara GrIya Gede Manik Umajati Desa Pakraman Kepaon, Pemogan Densel menjelaskan bahwa rangkaian Karya Atiwa – Atiwa, Metatah dan Mamukur Masal Griya Gede Manik Uma Jati di Desa Pakraman Kepaon, Pemogan, Densel dimulai sejak Soma Wage Kulantir, 3 Juni 2019.
“Pada hari ini, Rahina Soma Kliwon Wariga, Senin 24 Juni 2019 digelar rangkaian upacara Mepandes Massal diikuti oleh 42 peserta dan upacara Mamukur Massal diikuti 32 Puspa Lingga. Upacara diawali dengan prosesi Ngekeb lalu Sungkem peserta kepada orangtua sebagai simbol meminta doa restu. Selain juga dilaksanakan diantaranya rangkaian prosesi Puncak Karya serta Murwa Daksina,” jelasnya
Salah satu peserta Mepandes Massal, Gede Indra Jagadhita mengaku senang dan bangga dapat mengikuti rangkaian upacara Mepandes dengan lancar, apalagi ditatah langsung oleh Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra. “Tentu dengan kehadiran beliau secara tidak langsung sebagai doa restu untuk kebaikan krama yang melaksanakan Karya ini” ucapnya. (esa/02).