Denpasar, 29/6 (Atnews) - Pemerhati Pendidikan Prof Putu Rumawan, salain mengharapkan pemerintah membangun sistem pendidikan bersinergi dengan sekolah swasta.
Oleh karena sekolah swasta juga memiliki kualitas setara bahkan ada lebih bagus daripada sekolah negeri.
Upaya itu dalam mencegah adanya kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019/2020 khususnya di Bali (Kota Denpasar).
“Bisa dilihat perbandingan sekolah swasta dan negeri, orang tuanya tidak pernah kisruh soal biaya meskipun lebih mahal daripada negeri,” kata Prof Rumawan Rumawan di Denpasar, Sabtu (29/6).
Untuk itu, pemerintah perlu mensosialisasikan sekolah swasta sebagai contoh yang sudah mampu meluluskan siswa-siswa yang berkualitas.
Upaya itu agar mencegah menumpuk minat siswa ke negeri, karena sekolah swasta dijadikan pilihan kedua.
Seharusnya ada kesamaan pengakuan baik sekolah negeri dengan swasta.
Penilaian bukan saja pada tempat belajarnya, namun “output” lulusan dari proses belajar di tempat bersangkutan.
Begitu pula, apabila sistem penerimaan siswa berdasarkan zona itu diterapkan, pemrintah sebaiknya menyiapkan infrastruktur yang sama dari Sabang hingga Merauke.
Sementara kenyataan, fasilitas sekolah tidak ada kesamaan terutama kualitas guru-guru.
Kemampuan guru-guru mengajar juga berbeda, hal itu yang akan menjadi hambatan dalam pemerataan pendidikan.
Apalagi perhatian kepada guru sekolah dasar (SD) masih rendah, beban kerja dengan upah perlu dikaji kembali.
Oleh karena masa pendidikan SD merupakan pondasi anak-anak ditanamkan.
Sedangkan guru kelas sekaligus pengajar semua mata pelajaran, padahal guru bersangkutan belum tentu lulusan mata pelajaran tersebut.
“Pengangkatan guru-guru juga perlu diperhatikan, guru pensiun dengan guru yang diangkat,” tegasnya.
Begitu juga, sistemnya sempat eror itu tentunya aspek pelayanan publik tentu kurang baik.
“Masyarakat hanya butuh pelayanan yang cepat dan nyaman,” tutupnya. (ART/02)