Bangli, 5/7 (Atnews) -- Menindak lanjuti laporan adanya sepuluh siswa potensi putus sekolah di Kabupaten Bangli, Bupati Bangli I Made Gianyar, didampingi Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Kadisdikpora) Bangli I Nyoman Suteja dan Kabag Protokol Setda. Bangli Cok Bagus Gede Gaya Dirga, Kamis (04/07/2019) bergerak menyambangi sepuluh warga Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli yang terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
Dari hasil kunjungan ini, diketahui selain karena faktor ekonomi, alasan utama sepuluh siswa ini enggan melanjutkan pendidikan, karena alasan transportasi, dimana jarak rumah dengan SMPN 7 Kintamani cukup jauh dan selama ini memang tidak ada kendaraan umum yang melintasi jalur ini.
Dalam kunjungan ini, Bupati Made Gianyar dan jajaran juga bertatap muka dengan siswa dan orang tuanya, didampingi Perbekel Desa Subaya I Nyoman Diantara di balai masyarakat Desa setempat.
Dalam diskusi ini, Bupati Made Gianyar berjanji akan mengaktifkan kembali SMP Satap dan menawarkan diri sebagai tenaga pengajar.
“Pemerintah sudah semangat, orang tua dan anak juga harus semangat, karena sekarang biaya bukan lagi alasan untuk tidak sekolah” ucapnya.
Terkait dengan permasalahan sepuluh siswa potensi putus sekolah di Desa Subaya, Bupati Made Gianyar meminta anak-anak harus tetap semangat. Ia mengatakan di Desa Subaya sudah ada Sekolah Satu Atap (Satap) SD dan SMP. Hanya saja selama ini SMP sempat vakum karena beberapa tahun belakangan ini minat anak-anak untuk bersekolah di SMP Satap sangat kecil, sehingga terpaksa tutup karena tidak mendapat siswa.
Kalau sekarang anak-anak di sini berkomitmen dan mau melanjutkan di SMP Satap, tentu sekolah ini akan diaktifkan kembali.
“Kalau SMP Satap kekurangan guru, guru akan kita carikan. Kalau kurang bangku, kita akan adakan bangku. Intinya saya ingin semua anak di Bangli semangat bersekolah” kata Made Gianyar.
Bahkan, untuk mendukung beroprasinya SMP Satap di Desa Subaya, Bupati Made Gianyar juga menawarkan diri menjadi pengajar di sekolah ini.
“Kalau disini kendalanya kekurangan guru, saya siap untuk ngajar mata pelajaran PPKN. Pak Kadisdik juga sudah siap ngajar IPS. Tapi kita tidak hanya mengajar disini saja, kalau ditempat lain kekurangan guru, saya juga akan mengajar disana. Intinya akan lebih banyak disini (Satap Desa Subaya)” terangnya.
Sementara itu, Kadisdikpora Bangli Nyoman Suteja mengatakan, sejatinya dari awal berdirinya Satap di sini, 9 guru (Guru SMPN 7 Kintamani) sudah kita beri surat perintah mengajar. Namun dalam perjalannya, anak-anak kita di Desa Subaya semakin sedikit yang mau bersekolah disini.
Mereka mengaku bosan dan ingin merasakan sekolah ke SMPN 7 Kintamani). Hingga akhirnya, hanya 4 orang siswa yang bersekolah disini. Akhirnya, diambil kebijakan 4 siswa ini dipidahkan ke SMPN 7 Kintamani, setelah itu, SMP Satap tidak beroperasi sampai sekarang.
Namun setelah kunjungan Bapak Bupati Bangli hari ini, masyarakat sudah bersepakat dan berkomitmen bersekolah di Satap, tentu sebagai Kepala Dinas Pendidikan saya akan menyiapkan dan mengaktifkan kembali sekolah ini.
Apalagi tadi Bapak Bupati juga menyampaikan bersedia ikut mengajar, ini tentu sangat luar biasa karena beliau begitu peduli dengan pendidikan di Kabupaten Bangli. “Saya berharap, setelah SMP Satap diaktifkan, masyarakat utamanya orang tua siswa bisa mendukung anaknya bersekolah disini. Sehingga kejadian sebelumnya tidak terulang, dimana sekolah ini tidak kebagian siswa” tutupnya.(Anggi)