Banner Bawah

Jelang Panen Raya Jeruk, Dinas PKP Diminta Rajin Pantau Harga Pasar

Atmadja - atnews

2019-07-08
Bagikan :
Dokumentasi dari - Jelang Panen Raya Jeruk, Dinas PKP Diminta Rajin Pantau Harga Pasar
Slider 1

Bangli, 7/7 (Atnews) -- Memasuki bulan Agustus, petani jeruk di Kintamani, Kabupaten Bangli,  bakal memasuki musim panen raya. Berkaitan dengan musim panen ini, Anggota DPRD Bangli I Nengah Sugiman meminta Dinas Ketahatan Pangan (PKP)  terus melakukan pemantauan  harga dan turun  ke lapangan sehingga harga jeruk tetap stabil. 
“Kita tidak ingin harga jeruk kembali jatuh seperti panen sebelumnya. Dimana, saat itu petani kebingungan karena harga jeruk sangat murah,” jelas  politisi Hanura ini saat dikonfirmasi, Minggu (07/07) 
Jatuhnya harga jeruk saat panen, jelas dia, membuat petani terpuruk, mengingat hasil penen tidak sebanding dengan kos yang dikeluarkan. Pasalnya, perawatan jeruk memakan biaya yang cukup tinggi. Jadi kalau harga kembali jatuh, sudah tentu petani akan merugi. “Kita harap intansi terkait menjajaki pangsa pasar sehingga harga jeruk tidak sampai jatuh,” pinta  Ketua Hanura Bangli ini.
Disinggung soal harga jeruk saat ini, jelas pria berkumis  ini, kalau harga saat ini bisa bertahan hingga musim panen mendatang, sudah tentu petani akan bisa memetik keuntungan. Dimana, saat ini harga jeruk berkisar antara Rp 3.500 hingga Rp 4 ribu di tingkat petani belum termasuk ongkos petik. “Dengan harga ini petani sudah tentu bisa menikmati untung. 
Sementara kalau harganya dibawah Rp 5 ribu petani sudah merugi,”tegas anggota dewan yang juga pemilik kebun jeruk tersebut.
Sementara itu salah seorang petani di Kintamani  I Wayan Rata, menyebutkan memasuki bulan Agustus  nanti petani jeruk di wilayahnya memang tengah memasuki musim panen. Dikatakan,  produksi jeruk saat ini diperkirakan akan menurun akibat pengaruh cuaca. 
Selain itu, dari segi kualitas juga akan turun mengingat cuaca tidak menentu,semestinya musin panas, namun belakangan ini kadang-kadang hujan. “Biasanya kualitas rasa jeruk akan bagus saat masa penen bersamaan dengan musim panas. Kalau saat penen daun jeruk sampai kelihatan rada-rada layu, maka diyakni rasanya akan bagus,”jelasnya.
Dia menjelaskan, saat ini harga jeruk tergolong belum stabil. Jika mendekati kisaran harga Rp 6000 hingga Rp9.000 per kilo. Dia berharap harga ini nantinya harga bertahan hingga musim panen  yang akan dilakukan beberapa bulan lagi, walaupun kini mulai panen. “Kalau panen sebelumnya harga jeruk sempat anjlok di pasaran. Akibatnya pengepul jarang yang mau datang ke kebun, kalau mau harganya dibawah standar sehingga merugikan petani,“ ujarnya. (Anggi/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : KPU Bali Ajak Masyarakat Tak Golput

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi