Bangli, 31/7 (Atnews) --- Koperasi di Bangli bisa lebih reorientasi, yakni mengubah midset dari orientasi pada jumlah (kuantitas) menjadi mutu (kualitas), sehingga kebijakan lebih diarahkan untuk memperkuat mutu koperasi, demikian Bupati Bangl I Made Gianyar, SH pada puncak peringatan hari Koperasi ke-72 Tahun 2019 di daerah itu Rabu (31/07).
Peringatan hari koperasi tahun ini harus dijadikan spirit bagi semua, kalau orang bisa maju dengan tri sakti Bung Karno, berdiri diatas kaki sendiri, biasanya badai apapun yang datang tidak akan menjadi masalah, karena kemandirian merupakan faktor utama.
Ia mengatakan, kita boleh kehilangan apa saja, siapa saja, namun satu hal yang tidak boleh hilang adalah harapan. Sehingga kalau sudah bisa membangun jiwa mandiri, kemajuan akan bisa diraih.
Bupati Made Gianyar juga mengatakan, Kementerian Koperasi dalam lima tahun ini telah melaksanakan reformasi total koperasi, selain reorinetasi koperasi, rehabilitasi koperasi juga telah dilakukan untuk penguatan sistem database koperasi. Bagi koperasi yang sakit harus dibikin sehat.
Kalau tidak bisa disehatkan, maka sudah disiapkan amputasi. Artinya koperasi yang sudah diberi pembinaan namun masih tetap tidak sehat, maka koperasi tersebut harus dimatikan, sehingga data koperasi bisa betul-betul akurat, kuat dan tidak palsu.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi Ni Wayan Manik dalam laporannya menyampaikan, di usia yang menginjak 72 tahun, perkembangan koperasi di Kabupaten Bangli makin meningkat mencapai 212 koperasi aktif. Sedangkan koperasi yang sudah melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) mencapai 73,79 persen (152 koperasi). Adapun jumlah modal sendiri yang dimiliki koperasi di Bangli mencapai Rp. 113.287.734.306 sedangkan modal luar mencapai Rp. 425.589.483.557, dengan volume usaha Rp. 621.865.848.360, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp. 15.079.148.650, dengan asset koperasi di Bangli mencapai angka Rp. 559.185.990.974 dan jumlah anggota mencapai 63.982 orang.
Secara kinerja kooperatif, penyaluran keuangan koperasi kepada anggota dan masyarakat UMKM di Kabupaten Bangli peningkatannya mencapai 1,04 persen atau sebesar Rp. 6.126.303.068 dalam kurun waktu 2017/2018. Namun demikian, kinerja ini juga ditopang oleh penyaluran kredit program KUR (Kredit Usaha Rakyat) mencapai out standing Rp. 239.728.800.000 di tahun 2018 atau terjadi peningkatan 23,05 persen dari tahun 2017 yang hanya Rp. 65.737.300.000 yang disalurkan kepada 21.550 UKM di Kabupaten Bangli.
Berdasarkan prestasi ini, di tahun 2018, Kabupaten Bangli mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten peringkat terbaik dalam penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di luar Pulau Jawa.
Dan ditahun 2019 per bulan Juli, jumlah penyaluran program KUR out standing sebesar Rp. 158.189.198.763,- kepada 5.908 UKM. Selain itu, Bangli juga merupakan Kabupaten peringkat terbaik satu penyalur KUR Bank BPD Bali.
Sementara Koperasi Industri Kerajinan Rumah Tangga (Kopinkra) Kriya Bambu Sedana, Desa Sulahan, Susut Bangli juga memenangkan penghargaan Koperasi Award Nasional, dengan peringkat terbaik, sebagai koperasi produsen sentra industri kerajinan rumah tangga kelompok kerajinan bambu.. (Anggi/02)