TABANAN, 8/9 (Atnews) - Umat Hindu pedek tangkil ke Pura Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari Apuan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada saat pujawali, yang bertepatan dengan Tumpek Krulut, Sabtu (7/9) ada sesuatu yang unik dapat disaksikan.
Peristiwa unik itu terjadi tepat tengah malam pukul 00.00 digelar upacara katuran Pewayangan Ida Batara Natar Sari dan semua tapakan Ratu Gde atau 52 barong napak pertiwi. Dalam posesi katuran yang berlangsung sekitar dua jam, semua pewayangan Ida Batara kapundut secara melingkar dengan banten panyejeg bhuwana di tengah. Usai upacara pewayangan Ida Batara kembali distanakan di bale paruman, bale pamayasan lan bale pepelik.
Sesuai uger uger, setelah prosesi katuran digelar tari wali barong masolah atau napak pertiwi, yang diawali tapakan barong macan sesunan dari Pura Puseh Desa pakraman Sema Payangan Gianyar.
Pujawali ageng di pura ini ngerawuhin 52 tapakan Ratu Gde (Barong), sungsungan umat Hindu di Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Jembrana dan Bangli. Sebelum puncak pujawali, pewayangan Ida Batara Natar Sari kairing melancaran atau ngunya ke jabakuta sisi kangin selama 42 hari sejak hari raya Galungan lalu. Tiga hari menjelang pujawali, Rabu (4/9), digelar upacara Melasti di Segara Batu Bolong, Canggu Badung.
Manggala Karya Ketut Cakra didampingi Sekretaris Made Cendoarsa, dan penyarikan pura Wayan Subandi mengatakan, prosesi pujawali diawali dengan pecaruan lan ngebejiang.
Pura Natar Sari terletak di perkampungan -- Desa Apuan, sekitar 40 km utara Denpasar. terdapat pelawatan Ida Batara sejenis wayang wong yang memakai figur dan topeng wayang seperti Rahwana, Hanoman, Sugriwa, Anila dan dua punakawan Sangut dan Delem. Figur-figur pelawatan itu berjumlah sembilan.(02)