Yayasan Dvipantara Samskrtam Gelar Agnihotra Rayakan HUT Kedua

Yayasan Dvipantara Samskrtam Gelar Perayaan HUT Kedua

Denpasar, 20/9 (Atnews) - Yayasan Dvipantara Samskrtam menggelar yadnya untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 di Denpasar, Kamis (19/9).

Yayasan dibangun lembaga sosial yang telah berbadan hukum sejak 19 September 2017 dan bergerak di bidang sosial, kemanusiaan dan pendidikan. 

“Walaupun begitu aktivitas lembaga ini secara sporadis telah dimulai sejak Desember 2015,” kata Ketua Yayasan Dvipantara Samskertam Acharya Premadas (Dr. I Wayan Gede Suacana, M.Si) di Denpasar, Jumat (20/9).

Kegiatan itu untuk memantapkan visi yayasan dalam mewujudkan masyarakat bijaksana berlandaskan pengetahuan luhur Sanskerta.

Dengan misi yayasan yakni (1) Menjadikan Sanskerta sebagai bahasa percakapan, (2) Mengembangkan kemampuan membaca, menulis, melantunkan dan mengerti Sastra Sanskerta serta Veda.

Kegiatan utama yayasan di bidang pembelajaran bahasa Sanskerta yang bertujuan membangkitkan (kembali) budaya Sanskerta di Nusantara  karena akar kebudayaan Nusantara tidak terlepas dari budaya Sanskerta yang termuat dalam sastra-sastra kuno Nusantara.

Beberapa program/ kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan antara lain pertama  Samskrtamshibiram: Kelas gratis bahasa Sanskerta berkelanjutan dua jam setiap hari selama 10 hari, setelah itu dilanjutkan dengan pertemuan seminggu sekali (Saptahekamelanavargah). Sampai saat ini kegiatan belajar ini sudah berjalan di delapan kabupaten/kota di Bali dengan lebih kurang 55 kali Shibiram dengan jumlah peserta 570 orang. 

Kedua, Balakendram: Kegiatan belajar Sanskerta, Gitam, Veda dan bermain untuk anak-anak. Balakendram sudah dilaksanakan beberapa kali di Denpasar dengan jumlah siswa 20 orang.

Ketiga, Vidyalaye Samskrtam: Pengiriman tenaga pengajar Sanskerta ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ingin mengembangkan Sankserta sebagai ekstrakurikuler maupun mata pelajaran wajib. Disediakan buku penunjang dan latihan sesuai tahapan. Kegiatan ini sudah dilaksanakan di SMP Sathya Sai, SD dan SMP One Earth School.

Keempat, Naipunya Vargah & Siksakah Naipunya Vargah (Kelas untuk keterampilam mengajar selama 3 hari). Kegiatan ini sudah dilaksanakan beberapa kali di Denpasar.

Kelima, Aksara Naipunya Vargah yaitu belajar khusus untuk Aksara Devanagari selama lima hari masing-masing 2 jam sehari. Kegiatan ini sudah dilaksanakan di dua lokasi yaitu Gianyar dan Denpasar. 

Keenam, Ekadinatmakavargah yaitu pembelajaran bahasa Sanskerta selama satu hari yang telah dilaksanakan beberapa kali di Denpasar dan Sukawati. 

Kegiatan ini mengundang pejabat terkait untuk sosialisasi keberadaan Yayasan Dvipantara Samksrtam dan sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan SAMYOGI (Samskrtam, Yoga dan Giitaa).

Ketujuh, Bhasabhodanavargah yaitu kelas Sanskerta selama 5 hari yang diikuti oleh peserta yang sudah melaksanakan Shibiram.

Kedelapan, Siksakah Prasiksana Vargah yaitu kelas untuk latihan mengajar selama 10 hari. Telah dilaksanakan dua kali tahun 2018 dan 2019. Kegiatan tahun 2018 mendatangkan 2 guru expert dari India: Nandakumar dan Ramskrishna Bath.

Disamping itu untuk memperkuat SDM pengajar Sanskerta, Yayasan Dvipantara Samskrtam pada tahun 2018 juga telah mengirimkan 2 orang calon tenaga pengajar sanskerta ke Rashtriya Sanskrit Vidyapeetha, Jurusan Sastra-Advaita Vedanta dan Jurusan Jyotisa di distrik Chittoor Negara Bagian Andhra Pradesh, India.

Sembilan, Yugapat Shibiram yaitu Samskrtam Shibiram  10 hari sebelum Samskrta Sandhya yg diadakan secara serentak di 5 tempat berbeda di Denpasar, Gianyar dan Karangasem. 

Kesepuluh, Samskrta Sandhya (Peringatan Hari Sanskerta) telah dilaksanakan tiga kali sejak tahun 2017.

Kesebelas, Matru Pitru Vandanam kegiatan ritual Sanathana Dharma untuk penghormatan kepada kedua orang tua telah dilaksanakan 17 Desember 2017 dan kali kedua 22 Desember 2018.

Keduabelas, Giitaa Jayanti (Pembacaan Kitab Suci Bhagavad Gita). Contoh video cara membaca Bhagavad Gita juga telah dibuat dan diunggah di youtube oleh salah Danan Jaya mahodaya salah seorang pengajar Yayasan Dvipantara Samskrtam.

Ketigabelas, Yayasan juga menyediakan kursus bagi para guru/ dosen yang berminat mengajarkan bahasa Sanskerta di sekolah/ perguruan tingginya

Bahkan mempunyai Kursus Lewat Pos yakni disediakan kursus lewat pos dengan tahapan pembelajaran Sanskerta yaitu:

Pravesa (tahapan pertama/ dasar)

Paricaya (tahapan kedua)

Siksa (tahapan ketiga)

Kovida (tahapan keempat)

Kursus ini akan dibantu dengan kelas serta buku pendamping

15. Markendya Veda Vijnana Gurukuka, pembelajaran sistem gurukula sedang dipersiapkan di Banjar Kutabali Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem. Sudah tersedia lahan seluas 49 are atas budi baik seorang warga pecinta budaya dan sastra Samskrta. Gurukula ini nantinya akan dijadikan sebagai pusat pembelajaran budaya Sanskerta (Samskrtih) dan Sastra Sanskerta, Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Bali.

Selanjutnya, pembelajaran lewat tv dan radio: rencana pembelajaran reguler bahasa Sanskerta melalui media radio/TV lokal/ nasional. 

Telah dilakukan penandatanganan kerjasama siaran bahasa Sanskerta dg pimpinan Media Bali Post Group Satria Naradha untuk siaran bahasa Sanskerta di Bali TV sudah dimulai sejak Januari 2019 dan hingga kini sdh memasiki episode ke-21.

Kegiatan itu, diharapkan menggugah cita rasa dan karsa kita untuk bisa kembali mencintai Sanskerta dalam rangka membangkitkan kembali nilai-nilai budaya luhur Nusantara. 

Pathayema samskrtam jagati sarva manavan (Pendidikan sanskerta akan meningkatkan nilai karakter kemanusiaan) bangsa ini.

Demikianlah sekelumit laporan terkait program dan kegiatan Yayasan Dvipantara Samskrtam yang tidak hanya terkait dengan bahasa semata, tetapi juga mendalami bidang sosial budaya, kemanusiaan dan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan (human Values) serta karakter.

Untuk itu, pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya adalah agar bisa memberikan pengayoman, dukungan dan motivasi agar setiap program dan kegiatan Yayasan Dvipantara Samskrtam nantinya bisa lebih bermutu dan berkelanjutan dalam pembangunan budaya,  mental dan karakter bangsa. (ART/02)