Denpasar, 25/10 (Atnews) - Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) tetap konsisten melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa, yakni, cita-cita untuk tetap tegaknya empat pilar kebangsaan kita. Hal itu dilaksanakan dengan berbagai kegiatan kebangsaan, seperti dialog kebangsaan, seminar dan berbagai pendidikan kebangsaan, serta bela Negara.
Ketua Umum MPB, Dr. Bagus Putu Arhana, Sp.A (K) mengemukakan bahwa sejak hari Rebo (23/10) pihaknya bekerja sama dengan Kemendagri, untuk mendidik para guru TK se Bali, dalam bidang Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
Ia mengatakan bahwa pendidikan bela Negara bagi anak-anak adalah sangat penting, demi menjaga keutuhan dan cita-cita bangsa. Disampaikan terima kasih kepada pihak Kemendagri yang telah berkenan menjalin kerjasama dengan pihaknya.
Hal itu dikemukakan pada saat upacara penutupan Training of Trainer (TOT) guru TK, Jumat (25/10) di MPB, Dalung.
Pada kesempatan itu Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Kemendagri, Dr. Prabawa Eka Soesanta mengatakan bahwa kegiatan TOT PPBN bagi guru TK di Bali adalah proyek percontohan nasional. Kalau hasilnya bagus dan memiliki dampak positif, akan diteruskan secara nasional.
Disebutkan bahwa pendidikan bagi anak-anak TK adalah hal yang sangat urgen. Karena sering terjadi, bahwa pendidikan di TK sangat berpengaruh bagi kehidupan dimasa depan. Apa-apa yang diajarkan pada saat pendidikan di TK, akan selalu diingat dan dikenang dimasa remaja dan dimasa tua.
Diharapkan agar anak-anak TK yang akan dididik oleh guru-gurunya yang telah mengalami TOT, akan semakin tinggi paham kebangsaannya. Sering terjadi, paham radikalisme dimulai dalam proses pengajaran di TK.
Oleh karenanya, kita kini berpacau dengan waktu. Kita tidak boleh lengah. Karena bangsa kita adalah bangsa yang besar dan sangat plural. Kalau kita salah mendidik anak-anak, maka bisa saja membahayakan cita-cita kebangsaan kita.
Empat pilar kebangsaan harus dipahami secara sedikit demi sedikit, sejak mulai di sekolah TK. Pihaknya memiliki program untuk melakukan pendidikan bela Negara sejak dari bayi dalam kandungan hingga pada komunitas manula. “Semua komponen harus diberikan gagasan tentang konsep bela Negara” katanya.
Sementara itu pihak staf pimpinan MPB, Bagus Ngurah Rai, MM, MBA menyatakan bahwa saat ini di TOT sebanyak 50 orang guru TK. Dengan demikian sudah dididik sebanyak 7000 orang kader bangsa dalam bidang bela Negara. Proses pendidikan itu dilakukan MPB bekerja dengan pihak Korps Mahasiswa Indonesia (KMI) Bali dan stakeholders Gugus Kebangsaan Bali.
Dengan demikian diharapkan kader bangsa Indonesia paham tentang bagaimana bangsa yang plural ini dibangun. Kemudian kita harus tetap membela, agar cita-cita dan pusaka bangsa, berupa empat pilar kebangsaan dapat tetap abadi sepanjang masa.
Ia bertekad untuk tetap meneruskan cita-cita leluhurnya, agar MPB selalu setia kepada Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai 45.
Sementara itu, seorang peserta TOT, mengatakan bahwa ia sangat senang ikut dalam TOT guru TK ini. Khususnya TOT yang berkait dengan bela Negara. Hal ini menunjukkan perhatian yang serius bangsa Indonesia terhadap anak-anak.
“Baru kali ini kita mendapat penataran tentang bela Negara”. Ia bertekad untuk meneruskan semua pelajaran yang didapatkan kepada guru TK yang lain dan kepada anak-anak didiknya.(win/atm).