Poltekpar Bali Mendampingi Pengembangan Wisata Hutan Pinus  Geopark Kintamani Bangli

Bangli,1/11 (Atnews)  - Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Prodi DPW Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali mendorong masyarakat Glagahlinggah untuk mengembangkan potensi sumber daya wisata yang dimilikinya berupa hutan pinus. 

Kegiatan itu dibuka oleh Kapuslitabmas Poltekpar Bali Dr. I Wayan Mertha, SE., M.,Si  di Madu Sari Restoran, Kintamani Bangli, Kamis (31/10).

Ia mengatakan, pihaknya menggunakan pendekatan pendampingan dari sejak awal pengembangan sampai produk siap dijual. 

Diberikan juga terkait sadar wisata, pelayanan prima, dan prinsip-prinsip pengelolaan DTW yang telah dilakukan dalam pertemuan (PkM) sebelumnya, juga dilakukan pendampingan dalam bentuk penyusunan dan perencanaan produk (paket wisata), perencanaan fasilitas wisata, dan pemasaran.

Langkah penting yang telah dilakukan oleh Bendesa dan Prajuru Desa Adat Glagahlinggah setelah mereka mendapatkan penjelasan tentang pengembangan desa mereka sebagai desa wisata adalah mendapatkan ijin pemanfaatan hutan dari KPH Bali Timur.

Selanjutnya Prodi DPW menyusun program pengembangan wisata hutan pinus ini dengan melibatkan mahasiswa Prodi DPW semester 5, dengan menyusun 3 topik, yakni: pengembangan atraksi wisata, pengembangan fasilitas wisata, dan pemasaran.

Kegiatan PkM ini diikuti oleh sekitar 30 orang peserta, diantaranya: pimpinan KPH Bali Timur, Bendesa Adat Glagahlinggah beserta prajurunya, Pengelola Batur Unesco Global Geopark, pengelola Godevi, tokoh-tokoh masyarakat Kintamani, para dosen Prodi DPW dan mahasiswa semester 5 prodi DPW Poltekpar Bali.

Tiga kelompok mahasiswa mempresentasikan hasil karya mereka berupa materi tentang: Perencanaan Produk, Pengembangan Fasilitas Wisata dan Pemasaran Wisata Hutan Pinus Glagahlinggah, serta Pemasaran Desa Wisata 4.0 yang dibawakan oleh Direktur Pengembangan Produk Godevi.

Peserta pertemuan sangat antusias dengan topik-2 yang disampaikan, terutama masyarakat Desa Glagahlinggah yang akan memperoleh manfaat langsung dari materi yang disampaikan. 

Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya PkM dari Poltekpar Bali, sehingga semangat mereka untuk mengembangkan wilayahnya sebagai DTW semakin tinggi. 

Ia mengharapkan oleh mereka agar pendampingan terus dilakukan, sehingga setiap upaya pengembangan desa Glagahlinggah, dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Sementara itu KPH Bali Timur Wayan Arimbawa menambahkan, diterbitkan ijin pemanfaatan hutan Desa Glagahlinggah oleh Kementerian Kehutanan dengan luas 50 ha dapat dikembangkan menjadi produk dan aktivitas wisata, dengan syarat tetap menjaga hutan tersebut lestari. 

Disampaikan itu, kehadiran Poltekpar Bali dengan kajian produk, fasilitas dan pemasaran hutan pinus Desa Glagahlinggah sangat meringankan beban mereka, sehingga diharapkan prajuru Desa Adat Glagahlinggah dapat memanfaatkan kajian tersebut sebagai bahan masukan.

Sedangkan Sekretaris Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark Dewa Setia mengharapkan agar pendampingan oleh dosen-2 STP Bali yang telah berubah menjadi Poltekpar Bali terus dilakukan sebagai implementasi MoU yang telah ditandatangani sebelumnya. 

Kesiapan SDM yang akan menangani pariwisata di Desa Glagahlinggah sangat mendesak dilakukan, dan ini diharapkan dapat dilakukan melalui kerjasama dengan Poltekpar Bali secara berkelanjutan. (ART/*)