Denpasar, 29/11 (Atnews) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar bersama Dinas Sosial Provinsi Bali melakukan kremasi bersama terhadap 14 jenazah terlantar atau tidak beridentitas yang selama ini berada di ruang jenazah RSUP Sanglah, Denpasar.
Proses kremasi dilaksanakan pada Kamis (28/11) di Krematorium Mumbul, Nusa Dua, Badung.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra Usai mengikuti proses kremasi, mengatakan jika jenazah yang paling lama adalah satu tahun dua bulan. Jenazah-jenazah tersebut sudah dinyatakan terlantar sesuai ketentuan dari kepolisian.
"Kremasi massal dilakukan di Krematorium Mumbul selama Dua hari. Kremasi ini diupacarai secara agama Hindu dan dari jenazah yang dikremasi, ada yang dewasa, kerangka, dan juga bayi," jelasnya.
Menurut mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali ini, sebagian besar kasus jenazah terlantar ini tanpa keluarga dan juga dibuang (Bayi), dan kasus jenazah terlantar ini rutin dilaksanakan sebagai tanggungjawab pemerintah.
"Jenazah dikremasi dengan upacara secara Hindu hingga pelarungan abu ke laut,” katanya.
Birokrat asal Buleleng ini mengatakan, sebenarnya terdapat 20 jenazah di RSUP Sanglah namun baru 14 yang dilakukan kremasi. Empat jenazah lainnya digunakam oleh RSUP Sanglah untuk penelitian akademis, sementara dua jenazah lagi masih menjadi barang bukti kepolisian. (*)