Banner Bawah

Riset Operasional Tuberkulosis pada INA-TIME

Admin - atnews

2022-09-11
Bagikan :
Dokumentasi dari - Riset Operasional Tuberkulosis pada INA-TIME
Slider 1

Oleh Prof Tjandra Yoga Aditama

Pada 8 - 10 September 2022 di Bali diselenggarakan "the 4th Indonesia Tuberculosis International  Meeting (INA-TIME)". Acara dibuka dengan sambutan Menteri Kesehatan, DirJen P2P Kemenkes, Wakil Gubernur Bali dan Rektor / Dekan FK Universitas Udayana.

Area pembahasan dalam INA-TIME kali ini meliputi a.l. kesiapan kolaborasi untuk eliminasi tuberkulosis (TB), berbagai determinasi TB (a.l rokok & TB), keterlibatan praktisi swasta dan juga peran penting riset. 

Saya menyampaikan pembahasan tentang Riset Operasional Tuberkulosis. Ada empat hal yang saya sampaikan pada INA-TIME ini. Pertama, beberapa pengertian riset operasional TB, yang pada dasarnya berupa riset yang memberi dampak langsung pada program pengendalian TB di negara/daerah penelitian. Ke dua, berbagai ruang lingkup yang dapat meliputi aspek epidemiologik, klinik, ilmu dasar, prrogram di masyarakat, sosial ekonomi, "pandemic preparedness". Juga saya bicarakan tentang bagaimana membuat dan menganalisa "scoring system" nya untuk menetukan prioritas. Ke tiga, beberapa kebijakan global baru TB, seperti pengobatan empat bulan, pentingnya skrining, upaya mendapatkan vaksin baru, dll. 

Ke empat, sebagai penutup saya sampaikan tiga hal. Ke satu,  walaupun sekarang kita dalam pandemi COVID-19 tetapi TB tetap harus mendapat perhatian penting, apalagi karena Indonesia merupakan negara dengan peringkat TB ke tiga tertinggi di dunia. Hal ke dua karena Presiden dalam PerPres 67/2021 sudah mencanangkan eliminasi TB pada 2030. Hal ke tiga, target antara pencapaian program TB kita yang harusnya dapat di capai pada 2022 nampaknya belum akan tercapai. Target itu a.l adalah penurunan insiden 20%, cakupan pengobatan 90%,  angka kesembuhan 90% serta cakupan terapi pencegahan kontak serumah 48%.

Semoga INA-TIME 2022 ini dapat memberi peran penting untuk Indonesia dapat lebih baik menangani tuberkulosis bagi kesehatan bangsa.

*) Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI / Guru Besar FKUI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Jajaran Polda Bali Hadiri Mediasi Pakudui Kawan dengan Pakudui Kangin

Terpopuler

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud

Pemkot Denpasar Terima Hibah Tanah Eks BPPN dari Kemenkeu RI

Pemkot Denpasar Terima Hibah Tanah Eks BPPN dari Kemenkeu RI

Pisah Sambut Kajati Bali, Penegakan Hukum yang Adil dan Kesejahteraan Masyarakat

Pisah Sambut Kajati Bali, Penegakan Hukum yang Adil dan Kesejahteraan Masyarakat