Perda Yoga Kuatkan Wisata Bali Berbasis Budaya Hindu
Admin - atnews
2025-07-03
Bagikan :
Yoga (ist/Atnews)
Denpasar (Atnews) - Pengamat Sosial Budaya, Peminat Yoga Asana dan Meditasi I Wayan Gede Suacana mendukung wacana Peraturan Daerah (Perda) Yoga.
"Perda Yoga sangat bagus dan tepat bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata berbasiskan budaya Hindu," kata Gede Suacana yang juga Dosen Universitas Warmadewa di Denpasar, Kamis (3/7).
Perda diharapkan akan bisa mengembangkan dan mempromosikan Yoga sebagai salah satu warisan budaya dan spiritual di Bali.
Ada beberapa manfaat jika Perda ini berhasil dibuat. Pertama, membantu melestarikan budaya dan spiritual yoga di Bali, yang merupakan bagian dari warisan budaya Sanathana Dharma.
Dapat meningkatkan pariwisata di Bali dengan menawarkan pengalaman yoga yang unik dan autentik kepada wisatawan.
Dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental masyarakat Bali, sehingga Perda Yoga di Bali dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, aturan itu diyakinj meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan yoga.
Termasuk, meningkatkan citra Bali sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali.
dan peminat yoga.
Sementara itu, Padma Shri Award Ida Rsi Putra Manuaba yang Pendiri Ashram Gandhi Puri mendukung terwujudnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Yoga.
Apalagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan tanggal 21 Juni sebagai Hari Yoga Internasional. Wacana itu mendapatkan dukungan luas dari kalangan praktisi, tokoh spiritual Hindu, hingga akademisi.
Dukungan juga datang dari Dharma Adhyaksa Sabha Pandita PHDI Pusat Ida Pedanda Nabe Gde Bang Buruan Manuaba, Sulinggih Ida Pandita Nabe Sri Bhagawan Agni Yogananda dari Griya Santabana Payuk, Akademisi Prof. I Gede Sutarya, Ketua PHDI Bali I Nyoman Kenak, Direktur Utama PT Pak Oles Tockcer, Dr Gede Ngurah Wididana, Ketua Harian Monuken Perjuangan Bangsal (MBP) Bagus Ngurah Rai, Pengamat Kebijakan Publik Putu Suasta yang juga Pendiri LSM JARRAK dan Forum Merah Putih.
"Setuju, asalkan melihat Yoga sebagai bagian dari spiritual dan sport yang berjalan harmoni," kata Ida Rsi Putra Manuaba usai mengikuti acara penampilan Shiva Tandava dari India yang dipersembahkan oleh Konjen India di Bali dan SVCC Bali dalam rangka memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 di Denpasar, Rabu (2/7).
Menurutnya, peluang yang perlu dibuat Yoga Guru ke Bali dan membuat kelas dan mengajar menjadikan industri harus menyiapkan visa kerja.
Maka diperlukan peranan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bali, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan pemilik hotel supaya terjaga serta mau juga melihat peluang itu.
"Jangan dimanfaatkan untuk industri kerja, tamu Yoga dan berkedok tamu tetapi bekerja," tegasnya.
Sementara itu, Inisiator Perda Yoga yang dilontarkan Anggota DPRD Provinsi Bali dari partai NasDem Dr Somvir.
Gagasan itu memperkuat citra Bali sebagai pusat spiritualitas dunia, tetapi juga membuka peluang besar bagi penguatan kesehatan masyarakat, pengembangan ekonomi kreatif, hingga pemberdayaan generasi muda lokal. (GAB/001)