Denpasar (Atnews) - Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) membekali perempuan dan pemuda ketrampilan memasak.
Kegiatan itu merupakan program kedua pengabdian masyarakat STPBI yang berlangsung hingga 30 Maret 2019. Sedangkan program pertama mereresik dan penanaman tanaman hias dan tanaman langka di Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Oongan dan Tonja.
“Bekal ini untuk modal membuka dunia usaha atau digunakan membuat makanan sehat dalam keluarga,” kata Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, Dr Nyoman Gede Astina di Denpasar, Sabtu (9/2).
Hal itu disampaikan ketika membuka Program Pengabdian kepada Masyarakat berupa Pelatihan Memasak kepada Ibu-Ibu PKK dan para remaja Sekaa Teruna-Teruni yang ditandai dengan memberikan segaram memasak di lingkungan Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
Pelatihan akan diikuti 300 peserta dari 10 banjar Kelurahan Tonja yang akan dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu di Kitchen kampus STPBI.
Para peserta dilatih oleh instruktur tetap STPBI yang telah berpengalaman di industri perhotelan.
"Semoga ini menjadi rangsangan awal bagi peserta untuk menekuni bidang kuliner, dan kami akan intensifkan dalam memberikan pelatihan memasak sesuai keinginan peserta. Program pengabdian kepada masyarakat ini akan terus kami lakukan setiap tahunnya, sehingga masyarakat mempunyai keterampilan sesuai bakat mereka,"tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STPBI I Wayan Pantiyasa MM menambahkan, ajang itu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan, khususnya pengolahan makanan yang diharapkan berguna dalam kehidupan sehari-hari para peserta.
Lurah Tonja Ade Indahsari Putri mengapresiasi pelatihan yang diberikan STPBI terhadap warganya sehingga tercipta "Home Industry" dan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Tonja semakin meningkat.
Diharapkan pelatihan memasak ini akan terus diberikan oleh STPBI setiap tahun kepada warga masyarakatnya.
"Saya berharap setelah keluar dari pelatihan ini, peserta bisa menularkan keterampilannya kepada ibu-ibu dan sekaa truna-truni di lingkungannya masing-masing, sehingga dapat meningkatkan kreativitas dibidang makanan dengan menciptakan menu-menu baru untuk menambah income mereka,"harapnya. (ART)